Quick Count Pemilu 2019: Hanura Harus Keluar dari Senayan

18 April 2019 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Partai Hanura Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partai Hanura Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Hanura menjadi salah satu yang terdepak dari parlemen. Setidaknya itu yang tergambar dari hasil quick empat lembaga survei yakni CSIS & Cyrus, Indo Barometer, Charta Politika, dan LSI Denny JA.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan quick count dengan suara masuk hampir 100 persen, Hanura sejauh ini mengantongi suara 1,7 persen - 1,9 persen. Perolehan suara ini menurun dari dua edisi pemilu sebelumnya.
Pada Pemilu 2009, Hanura berhasil meraih 3,77 persen. Mereka berhasil menduduki 18 kursi parlemen. Sementara pada Pemilu 2014, Hanura berhasil meraup 6.579.498 suara atau setara dengan 5,26 persen (16 kursi).
Mengingat hasil yang baik pada 2014, sebenarnya Hanura menargetkan hasil fantastis di 2019 ini. Mereka ingin menembus tiga besar.
"Kami target masuk tiga besar parpol (Pemilu 2019). Target itu hanya impian kalau kemudian tidak disertai dengan program-program yang sifatnya kualitatif," ujar Politikus Hanura, Daryatmo, di Gedung DPP Hanura, The City Tower, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana respons Hanura menanggapi hasil quick count yang jauh dari target? Bahkan tidak lolos ambang batas parlemen yakni 4 persen.
Ketua Bappilu Hanura Jafar Bajeber mengaku, masih optimistis bisa lolos meski hasil quick count menyatakan berbeda.
“Kalau quick count hanya gambaran. Nanti kita berpatok n pada real count. Artinya insyaallah kita tebus cuma sekadar 4 persen,” ungkap Jafar kepada kumparan, Kamis (18/4).
Sementara Direktur Riset Charta Politika Muslimin mengatakan, penurunan suara yang dialami Hanura disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari dualisme kepengurusan yang menyebabkan perpecahan partai hingga banyaknya kader partai yang memutuskan keluar dari Hanura.
“Saya kira memang bagaimanapun pecahnya Hanura sebagai partai membuatnya belum mapan secara infrastruktur,“ kata Muslimin saat menggelar konferensi di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
ADVERTISEMENT