Quraish Shihab soal Ceramah UAS: Mari Duduk Bersama, Saling Memaafkan

23 Agustus 2019 16:43 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Quraish Shihab hadiri acara konferensi 'Gerakan Suluh Kebangsaan bersama Tokoh Bangsa Menyikapi Sitiasi Papua' di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (23/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Quraish Shihab hadiri acara konferensi 'Gerakan Suluh Kebangsaan bersama Tokoh Bangsa Menyikapi Sitiasi Papua' di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (23/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Quraish Shihab memberikan tanggapannya soal pro kontra pernyataan Ustaz Abdul Somad soal salib. Quraish meminta agar ke depan kejadian seperti ini tidak kembali terulang.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai terulang hal yang sama. Ucapan itu terserah dari masing-masing. Dari saya, saya anggap berlebihan. Meski tidak salah, tidak ada yang tersinggung saya akan minta maaf," kata Quraish di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (23/8).
Di sisi lain, ia menilai pelaporan UAS ke pihak kepolisian merupakan keputusan yang tidak tepat. Menurutnya, seluruh pihak seharusnya mengedepankan komunikasi untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Saya tidak ingin persoalan ini terlalu luas. Lebih baik duduk bersama, dengan bijaksana. Itu pertemuan antar pihak-pihak yang berselisih itu hindari dahulu deh kepolisian," ucap Quraish.
Menurutnya, jika seluruh pihak duduk bersama, maka ia yakin permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu Quraish mengatakan dalam ajaran apa pun selalu mengedepankan komunikasi dan pertemuan.
ADVERTISEMENT
"Perlu duduk bersama, mencari titik temu. Saya yakin bahwa muslim atau agama ap apun selalu bisa bertemu. Jadi duduklah bersama, bertemu saling maaf memaafkan, saling meminta maaf," jelas Quraish.
Lebih lanjut, Quraish tidak ingin menanggapi soal adanya sejumlah pihak yang menyamakan kasus UAS ini dengan kasus yang dahulu menimpa Basuki Tjahja Purana (Ahok). Menurutnya kasus ini tidak perlu dibesar-besarkan hingga disama-samakan.
"Mau dibandingkan tidak semua dapat dibandingkan. Ada faktor-faktor yang tidak menyertainya di sini, menyertainya di sana. Biarlah yang sudah-sudah ya sudahlah. Ahok sudah legowo. Iya kan," tutupnya.