Raja Salman Berikan Santunan ke WNI Korban Insiden Crane di Makkah

2 September 2019 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud . Foto:  Bandar Algaloud / Courtesy of Saudi Royal Court / Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud . Foto: Bandar Algaloud / Courtesy of Saudi Royal Court / Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kerajaan Arab Saudi memberikan santunan kepada korban insiden jatuhnya crane di Makkah pada 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
Penyerahan santunan langsung dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz sebesar USD 6,133 juta atau setara Rp 85,1 miliar (kurs USD 1=Rp 14.150) diserahkan oleh perwakilan Kemlu Arab Saudi kepada KBRI Riyadh.
Cek tersebut berjumlah 35 lembar. Nominal di setiap cek berbeda-beda. Cek untuk korban luka senilai USD 133.333 atau setara Rp 1,8 miliar. Sedangkan, nominal untuk korban meninggal dan cacat permanen USD sebesar 266.666 atau setara Rp 3,7 miliar.
KBRI Riyadh dalam keterangan persnya menyebut, ada satu cek lagi yang belum diberikan kepada korban. Penyerahan masih menunggu pencocokan data paspor. Bila nantinya diberikan, maka total cek bagi korban crane asal Indonesia berjumlah 36 lembar.
Atas pemberian santunan, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengucapkan terima kasih pada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohamed bin Salman.
ADVERTISEMENT
"Cek senilai sekira USD 6,13 Juta tersebut bukan sebagai diyat ataupun ganti rugi namun merupakan murni santunan dan perhatian besar Raja Salman terhadap para korban musibah robohnya crane," kata Agus seperti dikutip dari keterangan pers KBRI Riyadh.
Menurut Agus pembayaran santunan adalah tugas utama yang diemban tim KBRI Riyadh.
“Hampir tiap minggu para keluarga ahli waris di Indonesia menghubungi kami lewat facebook, WA atau medsos yang lain mempertanyakan kapan realisasi santunan Raja Salman tersebut. Selalu kami jawab bahwa sejak kami mulai bertugas di KBRI Maret 2016 akan selalu prioritaskan untuk menyelesaikan kasus crane dengan melakukan upaya komunikasi dengan pemerintahan Kerajaan Arab Saudi” tegas Agus.
Agus menambahkan, Indonesia merupakan negara pertama yang dana santunan korban crane diberikan langsung oleh Pemerintah Saudi.
ADVERTISEMENT
Musibah jatuhnya alat berat crane di Masjidil Haram terjadi pada Jumat 11 September 2015. Kejadian ini menewaskan lebih dari 111 orang dan mencederai lebih 300 orang.
WNI yang menjadi korban tewas berjumlah 11 orang. Puluhan lainnya menderita luka-luka.