Raja Salman Buka Paviliun Indonesia di Festival Janadriyah

Paviliun Indonesia dalam Festival Janadriyah di Arab Saudi (Foto: Dok. KBRI Riyadh)

Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz meresmikan Paviliun Indonesia dalam Festival Janadriyah ke-33 di Riyadh, Kamis (20/12). Indonesia didaulat menjadi tamu kehormatan pada festival tersebut.

Festival Janadriyah merupakan festival budaya terbesar di Timur Tengah. Peresmian Paviliun Indonesia ditandai dengan kunjungan Raja Salman beserta rombongan ke tempat paviliun tersebut berada.

Kedatangan Raja Salman yang didampingi Menteri Garda Nasional, Pangeran Khalid bin Abdulaziz bin Ayyaf Al Muqrin. Raja Salman disambut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi merangkap Wakil Tetap untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel.

Paviliun Indonesia dalam Festival Janadriyah di Arab Saudi (Foto: Dok. KBRI Riyadh)

Raja Salman mengelilingi Paviliun Indonesia seluas 2.000 meter persegi menggunakan kendaraan golf. Kunjungan diawali dengan menyaksikan miniatur kapal pinisi. Selanjutnya rombongan Raja Salman mendapat penjelasan dari Agus mengenai sejarah hubungan kedua negara, khususnya sejak masyarakat Indonesia berhaji pada masa kolonial, sampai dengan saling kunjung pemimpin dua negara, termasuk kunjungan Raja Fahd ke Indonesia pada 1970.

Raja Salman selanjutnya menuju area 3D Raja Ampat. Rombongan Raja Salman setelahnya melanjutkan berkeliling ke seluruh sudut pameran sebelum akhirnya meninggalkan Paviliun Indonesia.

Terkait kehadiran RI di Festival Janadriyah, Menteri Puan menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi, khususnya Raja Salman, atas terpilihnya Indonesia sebagai Tamu Kehormatan.

Menko PMK Puan Maharani menghadiri Festival Janadriyah. (Foto: Istimewa)

“Festival Janadriyah adalah hadiah terbaik bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, untuk merayakan masa ke-emasan hubungan bilateral antara kedua negara. Masa ke-emasan Saunesia, Saudi Arabia dan Indonesia, khususnya setelah kunjungan bersejarah Raja Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada tahun 2017, yang memberikan momentum politik yang kuat bagi hubungan bilateral,” tutur Puan.

“Kerja sama kebudayan adalah alat terbaik untuk saling mengenal satu sama lain. Kerja sama kebudayaan bisa diimplementasikan melalui pertukaran kebudaayaan, saling mengenal fondasi masing-masing bangsa, misalnya bahasa, adat kebiasaan dan tradisi budaya. Saya berharap, melalui Festival Janadriyah ini, rakyat Arab Saudi dapat mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai Indonesia, tidak hanya kebudayaannya, namun juga perkembangan sosial dan kemajuan ekonominya,” tutup Menteri Puan.