Rakernas PDIP Akan Bacakan Rekomendasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019

25 Februari 2018 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di Rakernas PDIP di Sanur, Bali. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Rakernas PDIP di Sanur, Bali. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Hari terakhir Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP ke-3, para kader partai berlambang kepala banteng ini akan menutupnya dengan mendengarkan pidato dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Grand Inna Sanur, Bali, Minggu (25/2).
ADVERTISEMENT
Selain itu, panitia pelaksana akan membacakan hasil rekomendasi dari Rakernas yang berlangsung sejak Jumat (23/2) tersebut. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan poin-pon rekomendasi tersebut sudah disusun malam tadi.
"Ini semalam panitia menyusun rekomendasi untuk dibacakan di penutupan Rakernas," kata Hasto kepada kumparan (kumparan.com).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Rekomendasi tersebut secara menyeluruh membahas tentang kerja partai dalam memenangkan pemilu, baik Pilkada Serentak 2018 maupun Pemilu Serentak 2019 yaitu Pileg dan Pilpres.
Rencananya, sebelum penutupan akan dilakukan rapat pleno terlebih dahulu pukul 09.00 WIB. Setelah itu dilanjutkan penutupan Rakernas yang akan diisi pidato Ketum Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, dalam Rakernas yang berlangsung secara tertutup tersebut, PDIP sudah mendeklarasikan Joko Widodo sebagai capres di Pemilu 2019. Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, menyebut secara umum ada 3 poin dalam Rakernas.
Presiden Jokowi di Rakernas PDIP di Sanur, Bali. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Rakernas PDIP di Sanur, Bali. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
"Dalam Rakernas isunya 3, visi-misi pembangunan PDIP yaitu pembangunan nasional semesta berencana, pencapresan Jokowi, dan persiapan Pilkada, Pileg serta Pilpres," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pencapresan Jokowi pada Jumat (23/2) itu dilakukan secara mendadak, saat Ketum Megawati Soekarnoputri tiba-tiba mengumumkan Jokowi di depan pengurus PDIP se-Indonesia itu. Sementara untuk cawapres masih digodok internal PDIP.