Ramai-ramai Mengusung Anies sebagai Penantang Jokowi di 2019

9 Juli 2018 9:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skenario Anies Baswedan Capres 2019 (Foto: Putri Sarah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Skenario Anies Baswedan Capres 2019 (Foto: Putri Sarah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kurang dari sebulan jelang pendaftaran capres-cawapres pada 4-10 Agustus 2018, berbagai simulasi capres-cawapres dibuat oleh partai politik yang belum menentukan kandidat. Dari semua simulasi itu, ada satu nama yang konsisten muncul: Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Adalah Partai Demokrat, PKS, PAN termasuk Partai Gerindra yang memperhitungkan gubernur DKI Jakarta itu berlaga di Pilpres 2019. PKS, PAN, Demokrat berharap Anies mau diusung sebagai capres menghadapi Joko Widodo, sementara Gerindra mengharapkan masih sebatas cawapres.
Di kursi cawapres, Demokrat menyodrokan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), PKS menyodorkan Ahmad Heryawan, PAN menyodorkan Gatot Nurmantyo, sementara Gerindra tetap ingin capres yaitu Prabowo Subianto.
Skenario Anies Baswedan Capres 2019 (Foto: Putri Sarah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Skenario Anies Baswedan Capres 2019 (Foto: Putri Sarah/kumparan)
Di atas kertas, koalisi tiga partai politik yang sepakat mengusung Anies sebagai capres yaitu Demokrat (61kursi), PAN (49 kursi) dan PAN (40 kursi) --tanpa Gerindra--, sudah cukup memenuhi syarat Presidential Threshold (PT) 20 persen kursi DPR.
Dan sebagai pemilik kursi terbanyak, maka Demokratlah yang berhak mengajukan cawapres, dalam hal ini simulasi Anies Baswedan-AHY yang akan didaftarkan ke KPU. Tapi, Demokrat sebagai pemegang kunci, bisa saja merapat ke Prabowo untuk duet Prabowo-AHY.
ADVERTISEMENT
Simulasi ini dinegosiasikan oleh Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam pertemuan tertutup pada Kamis (5/7).
"Kemungkinan PS (Prabowo Subianto) berpasangan dengan AHY. Maka akan dibicarakan di internal Partai Demokrat sesegera mungkin," ucap Wasekjen Demokrat Andi Arief mengungkap isi pertemuan, Kamis (5/7).
Peta Politik Pilpres 2019 (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Politik Pilpres 2019 (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
Respons Anies
Sejak awal namanya masuk dalam bursa capres, mantan Mendikbud itu selalu ogah bicara kemungkinan menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2019. Maklum, belum setahun duet Anies-Sandi memimpin Jakarta.
Anies memilih respons 'no comment' untuk menjawab setiap spekulasi terkait capres. Dalam banyak kesempatan lain, responsnya adalah 'sedang fokus mengurusi Jakarta'.
"Saya ini urusan jakarta. Saya jawab terkait Jakarta saja, nanti wilayah itu mereka," ucap Anies usai bertemu Zulkifli Hasan di komplek parlemen, Jakarta, Kamis (5/7).
ADVERTISEMENT
Namun seiring berjalannya waktu, Anies ternyata memberikan respons yang lebih maju saat ditanya lagi soal kansnya menjadi capres. Peluang ini makin menguat setelah Anies berada semobil dengan JK dalam 4 kali kesempatan.
Anies-Sandi bertemu Presiden Jokowi (Foto: Dok. Agus Suparto - Presidential Palace)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi bertemu Presiden Jokowi (Foto: Dok. Agus Suparto - Presidential Palace)
Respons Anies kini menyerahkan kepada elite parpol pendukungnya untuk menentukan nasibnya di Pemilu 2019. Dalam bahasa lain, Anies seperti siap menjadi capres, namun tergantung restu parpol.
"Begini, saya garis bawahi betul kita saya dari awal menyampaikan Prabowo yang menentukan proses pencalonan gubernur kemarin bersama Pak Salim Segaf dan Pak Sohibul Iman. Mereka yang menentukan, sehingga saya pun dalam menjalankan tugas selama ini berdasarkan mandat amanat yang ditugaskan dari mereka," ucap Anies usai mengadiri penutupan pertemuan ulama dan da'i se-Asia Tenggara, Eropa dan Afrika V tahun 2018 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat (6/7).
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah Anies akan maju di Pilpres 2019? Tunggu saja.