Ramai soal Rencana Trisakti Beri Gelar Jokowi 'Putera Reformasi'

22 September 2019 11:16 WIB
comment
32
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Universitas Trisakti. Foto: Instagram/@trisaktiuniversity
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Universitas Trisakti. Foto: Instagram/@trisaktiuniversity
ADVERTISEMENT
Ramai beredar kabar, Universitas Trisakti bakal menganugerahkan Presiden Jokowi gelar 'Putera Reformasi'. Hal ini tertuang dalam suratTrisakti yang ditujukan ke Sekretaris Kabinet, dan beredar luas.
ADVERTISEMENT
Dalam surat tertulis tertanggal 12 September itu, penghargaan ini diberikan sebagai bagian rangkaian acara Dies Natalis ke-54 Februari lalu.
"Penghargaan ini kami persembahkan atas karya dan keberhasilan dalam mendukung cita-cita gerakan reformasi yang diawali peristiwa 12 Mei 1998 di kampus Trisakti," demikian petikan surat tersebut yang dikutip kumparan, Minggu (22/9).
Surat ini sudah beredar luas di lingkungan internal Trisakti. Para alumni memastikan surat itu valid, namun mereka mempertanyakan latar belakang penganugerahan ini.
Surat Pemberian Anugerah Jokowi Putera Reformasi dari Trisakti. Foto: Dok. Istimewa
Salah satu yang menolak adalah politikus Gerindra Andre Rosiade, alumnus jurusan Akuntansi Trisakti tahun 1997. Andre yang juga merupakan Presiden Mahasiswa tahun 2000-2001 menilai, Jokowi tak layak diberikan gelar 'Putera Reformasi'.
"Tahun 1998 dia belum jadi apa apa. Mungkin bisa waktu itu jadi tukang mebel di Solo. Gara gara reformasilah beliau jadi wali kota, gubernur, dan reformasi," kata Andre kepada wartawan, Minggu (22/9).
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Alumni Trisakti lain, Usamah Abdul Aziz, yang juga merupakan Wakil Presiden Mahasiswa tahun 2010-2011 mengungkapkan, penolakan sudah ramai dibicarakan di kalangan alumni. Termasuk di kalangan mahasiswa aktif.
ADVERTISEMENT
"Beredar dari kemarin memang sudah ada penolakan. Surat itu sudah dikonfirmasi ke rektorat oleh mahasiswa dan memang (surat penganugerahan) valid," tuturnya terpisah.
Menurut Usamah, kriteria yang menjadikan Jokowi sebagai 'Putera Reformasi' tidak jelas.
"Jadi kalau memang enggak ada dasarnya. Misalnya keberhasilan di bidang mana dan segala macamnya, nggak dijelaskan," tuturnya.
Belum ada konfirmasi dari pihak rektorat Universitas Trisakti soal kabar ini. Sementara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang jadi tujuan surat tersebut, belum mengetahui.
"Saya cek ya," kata Seskab Pramono Anung saat dikonfirmasi.