Rangkaian Kritik Terakhir Khashoggi ke MbS Sebelum Dipastikan Tewas

20 Oktober 2018 18:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. (Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. (Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)
ADVERTISEMENT
Potongan rekaman wawancara off the record dari jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi akhirnya dirilis.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara kepada seorang jurnalis Newsweek mengenai kepemimpinan Saudi, Khashoggi kembali menyerang Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman dan membeberkan kenapa dirinya kerap mengkritik Kerajaan.
Tidak diungkap kapan wawancara itu dilakukan. Namun, ketika berbincang dengan jurnalis Newsweek, Khashoggi menyebut dirinya bukan seorang oposisi. Namun, hanya ingin melihat Arab Saudi yang lebih baik.
Demo jurnalis di Indonesia terkait hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Demo jurnalis di Indonesia terkait hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
"Saya tidak menyerukan untuk meruntuhkan rezim, karena saya tahu itu tak mungkin dan terlalu beresiko, tidak ada yang bisa meruntuhkan rezim," sebut Khashoggi seperti dikutip dari AFP, Sabtu (20/10).
"Saya hanya menyerukan untuk mereformasi rezim," sebut dia.
Mengenai MbS, Khashoggi menyebut sang Putra Mahkota seperti kepala suku dengan gaya memerintah ketinggalan zaman, serta tidak peduli dengan kaum miskin.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. (Foto: Reuters/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court)
zoom-in-whitePerbesar
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. (Foto: Reuters/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court)
"Terkadang, saya pikir dia hanya ingin menikmati buah dari dunia modern seperti Silicon Valley, bioskop dan lainnya, tapi di saat bersamaan dia memerintah seperti kakeknya memerintah Saudi," sebut Khashoggi.
ADVERTISEMENT
"Dia tidak pernah melihat rakyat, ketika dia melihat rakyat, baru reformasi dimulai," sambungnya.
Selain itu, kolumnis Washington Post tersebut juga mengkritik MbS yang tidak memiliki penasihat berkualitas.
Khashoggi mengatakan, Kepala Olahraga Arab Saudi Turki al-Sheikh dan Kepala Urusan Media Saud al-Qhatani tak pantas mendapat jabatan strategis. Karena bagi Khashoggi mereka berulah layaknya preman.
"Masyarakat takut kepada mereka, kalau kalian melawan mereka, kalian akan berakhir di penjara, itu yang terjadi," sebut dia.
Khashoggi hilang pada 2 Oktober lalu. Pemerintah Saudi membantah pria itu sudah terbunuh, setelah berulang kali mengeluarkan bantahan pada Sabtu (20/11) mereka mengakui Khashoggi sudah tewas.
Wartawan Arab Saudi Hilang atau Dibunuh? (Foto: Putri Sarah A/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wartawan Arab Saudi Hilang atau Dibunuh? (Foto: Putri Sarah A/kumparan)