Rapimnas di Solo, Partai Berkarya Tunjuk Tommy Soeharto sebagai Ketum

Rapimnas Partai Berkarya (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Partai Berkarya menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Kota Solo, Jawa Tengah. Rapimnas dilaksanakan selama empat hari, mulai Sabtu (10/3) hingga Selasa (13/3).

Dalam rapimnas tersebut, Partai Berkarya menunjuk Hutomo Mandala atau yang akrab disapa Tommy Soeharto sebagai Ketua Umum (Ketum) untuk periode mendatang.

Neneng A Tuti, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya menyerahkan secara langsung jabatan tersebut kepada Tommy. Neneng mengatakan, seluruh kader menginginkan agar Tommy Soeharto dapat menjabat sebagai Ketua Umum di periode mendatang.

"Selama 1,5 tahun membentuk Partai Berkarya banyak suka dukanya. Dan hari ini seluruh DPW, DPC dan peserta rapimnas yang ada di sini ingin mewujudkan, menjadikan Pak Tommy (Hutomo Mandala Putra) sebagai Ketua Umum Partai Berkarya," kata Neneng, dalam sambutannya, di Hotel Lorin, Solo, Jawa tengah, seperti dilansir Antara, Minggu (11/3).

Rapimnas Partai Berkarya (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Neneng berharap agar Tommy bisa menjaga amanat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya. Neneng percaya Partai Berkarya akan lebih maju di bawah kepemimpinan Tommy.

"Saya akan estafetkan kepemimpinan saya kepada Tommy Soeharto. Saya juga berpesan ke depan agar seluruh pihak harus menjaga marwah partai, tidak boleh ribut sana-sini. Jangan terlalu banyak tuntutan. Semua ada mekanisme AD/ART," jelas Neneng.

Ucapan Neneng tersebut lantas disambut teriakan dan tepuk tangan para ratusan kader Partai Berkarya yang hadir di rapimnas tersebut.

Pengambilan nomer urut Partai Berkarya (Foto: Garin Gustavian/kumparan)

Partai Berkarya menjadi salah satu partai baru, yang lolos menjadi peserta Pemilu 2019. Dalam kontestasi tersebut, Partai Berkarya mendapatkan nomor urut 7. Hingga saat ini, partai berwarna kuning muda tersebut belum menentukan sikap politik dalam menjalin koalisi di Pemilu 2019.

Kendati demikian, Partai Berkarya mempunyai niat mengembalikan Indonesia ke era Orde Baru seperti di bawah kepemimpinan Soeharto.