Ratas di Bali, Jokowi Bahas Perkembangan Destinasi Wisata 'Bali Baru'

23 Desember 2017 6:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dalam Rapat terbatas di Bali (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dalam Rapat terbatas di Bali (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama jajaran kabinetnya di Provinsi Bali pada Jumat (22/12) malam, untuk membahas perihal peningkatan pariwisata Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ratas sengaja dilangsungkan di Bali sebab Jokowi ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia perihal kondisi Bali yang sudah aman --pasca Gunung Agung beberapa kali erups-- untuk kembali dikunjungi sebagai destinasi wisata akhir tahun.
"Kita ingin menunjukkan kepada wisatawan dan dunia bahwa wisata di Bali aman, karena memang dampak dari erupsi di Gunung Agung hanya berjarak 8-10 kilometer dari puncak gunung," ujar Jokowoi dalam ratas di Wisma Pendidikan dan Pelatihan PU dan Perumahan Rakyat Werdapura, Sanur, Kota Denpasar, dalam rilis tertulis, Jumat (22/12).
Tak hanya membahas perihal potensi bisnis pariwisata di Bali, dalam ratas tersebut Jokowi serta jajarannya juga membahas perihal perkembangan destinasi wisata baru atau 'Bali Baru', yang sudah digarap sejak satu setengah tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Jokowi menekankan, bahwa tata ruang dari tiap destinasi wisata baru tersebut harus sudah mulai didesain dan direncanakan.
"Saya hanya ingin memberikan beberapa hal yang ada di lapangan, terutama yang menyangkut dari Bappenas, PU, Bekraf, yang berkaitan dengan tata ruang yang ada di 10 destinasi baru yang sudah kita tetapkan," ucap Jokowi.
Jokowi kemudian memaparkan pantauannya saat berada di kawasan Raja Ampat, Papua Barat, pada Jumat (22/12) pagi untuk menghadiri peringatan Hari Ibu.
Sebagai salah satu lokasi yang masuk dalam kategori 'Bali Baru', Jokowi menegaskan bahwa pengembangan Raja Ampat sudah semestinya digarap dengan serius.
"Misalnya runway dan terminal di sana belum siap. Yang kedua masalah tata kota yang ada di kota Raja Ampat. Saya kira ini tugasnya Bappenas untuk mendesain baik yang berkaitan dengan tata kota dan pemukiman. Kalau tidak segera kita tetapkan di mana kota dan tempat wisatanya, semua akan berjalan sendiri-sendiri," papar Jokowi.
Presiden Joko Widodo dalam Rapat terbatas di Bali (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dalam Rapat terbatas di Bali (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Penyiapan tata kota dan pemukiman sejak dini di destinasi wisata baru, lanjut Jokowi, akan menjadi kunci bagi pengembangan pariwisata Indonesia yang jauh lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Tak hanya tata kota dan tempat wisatanya yang akan menjadi tertata, tapi juga hutan konservasi dan sumber daya alam yang ada di sejumlah destinasi wisata baru tersebut juga akan terlindungi," papar Jokowi.
"Saya kira kalau hal-hal ini dimulai sejak awal, pariwisata kita akan lebih terarah dan jelas," tutupnya.