Ratna Sarumpaet dan Koalisi Prabowo: Dulu Dibela Sekarang Dicerca

4 Oktober 2018 7:55 WIB
Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet memberi keterangan pers terkait kebohongan yang dibuatnya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet memberi keterangan pers terkait kebohongan yang dibuatnya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Saya pencipta hoaks terbaik saat ini ternyata. Saya minta maaf," begitu pernyataan Ratna Sarumpaet dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil, Jakarta, Rabu (3/10). Ratna membantah dirinya mengalami penganiayaan dan muka lebamnya itu disebabkan operasi sedot lemak di pipi kanan dan kirinya.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum ia mengaku sebagai pencipta hoaks, dugaan penganiayaan terhadap aktivis perempuan itu mampu menyita perhatian publik di tengah penanganan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Isu penganiayaan Ratna itu pada awalnya membuat kubu Prabowo-Sandi membela mati-matian. Mereka mengecam keras tindakan tersebut.
Ferdinand Hutahaean. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahaean. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Kumparan mendapat konfirmasi adanya dugaan penganiayaan pertama kali dari politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean. "Beliau (Ratna) belum mau bicara. Penganiayaan itu benar terjadi," kata Ferdinand yang sudah menghubungi Ratna, Selasa (2/10).
Kronologi yang lebih jelas didapatkan dari Koordinator juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Dahnil saat itu mengatakan Ratna dianiaya oleh sejumlah orang di dalam mobil saat berada di Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September.
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Fadli Zon pun mempertegas pelaku penganiayaan terhadap Ratna berjumlah 3 pria. Bahkan Fadli menyebut setelah dianiaya, Ratna dibuang di sebuah tempat di Cimahi. "Mbak Ratna 'dibuang' di Cimahi. Sendirian," tulis Fadli di akun Twitternya
Selain itu, masih kata Fadli, Ratna enggan melapor ke polisi karena masih mengalami trauma dan mubazir. "Ya, karena kita kan juga tahu banyak laporan-laporan seperti ini ujungnya itu mubazir,” kata Fadli.
Isu penganiayaan itu sampai di kuping Prabowo dan Sandi. Eks Wagub DKI itu meminta polisi mengusut kasus penganiayaan yang dialami Ratna. Sedangkan Prabowo langsung menemui Ratna sebelum mengadakan jumpa pers bersama dengan Amien Rais, Ketua Timses Djoko Santoso, dan Dahnil di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10) malam.
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai pernyataan bohong Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai pernyataan bohong Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Dalam jumpa pers tersebut, Prabowo mengecam keras penganiayaan terhadap Ratna. "Tindakan yang jelas pelanggaran HAM, bahkan tindakan pengecut kenapa kepada ibu-ibu usia sudah 70 tahun (dianiaya)," tegas Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo juga menilai tindakan penganiayaan itu bermotif politis. Ia, Amien Rais, dan Koalisi Adil Makmur bahkan berniat menemui Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menuntut keadilan.
Tak sampai disitu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ferdinand Hutahaean, Politikus Gerindra Habiburokhman, aktivis Eggi Sudjana dan Hariman Siregar sampai-sampai mengadakan aksi peduli Ratna Sarumpaet di Menteng, Jakpus.
Namun nyatanya mereka semua dikibuli oleh Ratna. Sehari kemudian ibunda Atiqah Hasiholan itu membantah dianiaya. Pernyataan itu disampaikan setelah polisi memaparkan fakta-fakta bahwa Ratna pada tanggal 21 September ternyata berada di RS Khusus Bina Estetika, Menteng, Jakpus untuk menjalani operasi plastik.
Fadli Zon saat ditemui di Kertanegara, Jumat (10/8/2018). (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon saat ditemui di Kertanegara, Jumat (10/8/2018). (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Usai mengaku berbohong, kubu Prabowo-Sandi yang awalnya membela mati-matian berubah 180 derajat mencerca Ratna. Ferdinand meminta publik untuk "menghakimi dan mengadili Ratna," karena telah menyebarkan hoaks. Dahnil mengaku kecewa dengan Ratna yang ia anggap telah berkata jujur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Sandi dengan tegas akan melaporkan Ratna ke polisi atas penyebaran hoaks tersebut. “Saya pernah beri statement, bahwa anggota badan kita yang laporkan hoaks, kita akan laporkan ke polisi," ucap Sandi di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).
Prabowo yang sebelumnya membela juga meminta maaf karena ikut termakan hoaks. Secara tegas Prabowo meminta Ratna mundur dari tim pemenangannya. Tak hanya itu, Prabowo juga mempersilakan kepada pihak mana pun yang ingin melaporkan Ratna ke kepolisian untuk diproses hukum.
“Kami persilakan kalau ada proses hukum yang akan dilaksanakan, beliau harus bertanggungjawab," ucapnya.
Sedangkan Fadli Zon menyesal telah ikut menyebarkan hoaks penganiayaan Ratna. "Saya menyesalkan dan mengecam sikap RS yang telah berbohong kepada saya, kepada Prabowo, dan Sandiaga Uno," cuit Fadli di akun twitternya.
ADVERTISEMENT
Kini nasi telah menjadi bubur, polisi sudah menerima banyak laporan terhadap Ratna. Semoga setelah ini, tak ada lagi hoaks terbaik yang mengalahkan Ratna.