Ratusan Kader HMI Unjuk Rasa di Depan Kampus UMSU

21 Februari 2019 19:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa HMI Medan saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kampus UMSU. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa HMI Medan saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kampus UMSU. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan kader dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kamis (21/2) sore.
ADVERTISEMENT
Massa menuntut Rektor UMSU meminta maaf dan menindak tegas oknum satpam yang diduga melakukan pemukulan terhadap kader HMI yang juga mahasiswa UMSU pada Sabtu (16/2).
"Demokrasi tidak ada lagi di kampus UMSU. Kebebasan berserikat dikekang. Rektor harus lakukan evaluasi," ujar koordinator aksi Putra Saptian.
Putra mengatakan organisasinya tidak akan menggelar demonstrasi jika pihak kampus memenuhi tuntutan mereka. "Jangan sampai kericuhan yang terjadi membuat sentimen mahasiswa terhadap HMI," kata dia.
Aksi unjuk rasa ini merupakan kali kedua yang dilakukan ratusan kader HMI Medan. Demonstrasi itu buntut dari pembubaran posko pendaftaran masa perkenalan calon anggota (Maperca) HMI di depan kampus UMSU pada Sabtu, 16 Februari 2019.
Posko pendaftaran itu, kata Putra, dibubarkan tiba-tiba oleh pihak kampus. Pembubaran dilakukan secara paksa. Sejumlah satpam kampus, ujar Putra, diduga memukuli para mahasiswa yang protes.
Massa HMI Medan saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kampus UMSU. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Putra mengatakan aksi brutal satpam kepada mahasiswa UMSU yang juga kader HMI itu sudah dilaporkan ke kepolisian setempat. Namun, organisasinya tetap mendesak Rektor UMSU minta maaf atas peristiwa itu.
Sementara itu, Kepala Humas UMSU Ribut Pribadi mengatakan permasalahan yang terjadi antara kampusnya dan HMI sudah ditangani pihak kepolisian. Ihwal adanya satpam yang memukuli mahasiswa, kata Ribut, kini menjadi kewenangan polisi.
"Sudah dilaporkan. Kalau ada masalah lain kan bisa dilakukan dialog," ujar dia. "Dialog bisa jadi jalan penyelesaian juga."
Ribut membantah kampusnya mengekang kebebasan mahasiswanya untuk berserikat. Menurut dia, apa yang terjadi pada hari Sabtu itu bukan untuk melarang mahasiswanya bergabung dengan HMI.
Menurut Ribut, pihak kampus pada saat itu menyarankan posko pendaftaran kader HMI dipindah dari trotoar yang berada di depan gerbang universitas ke tempat lain. Tujuan pemindahan, ujar Ribut, agar tidak mengganggu kelancaran keluar-masuk kendaraan di sekitar.
ADVERTISEMENT