Redakan Tensi, PM Kanada Buka Pembicaraan Diplomatik dengan Saudi

24 Agustus 2018 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Bin Salman sama Justin Trudeau. (Foto: AFP/Alexey DRUZHININ, EMMANUEL DUNAND)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Bin Salman sama Justin Trudeau. (Foto: AFP/Alexey DRUZHININ, EMMANUEL DUNAND)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan pemerintahnya siap menjalin komunikasi diplomatik dengan Arab Saudi. Pembicaraan dilakukan untuk meredakan perselisihan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Meski menyatakan siap, Trudeau menyatakan Kanada tidak akan mundur atas kekhawatirannya mengenai penegakan HAM di Saudi. Masalah tersebut menjadi biang persoalan memburuknya hubungan kedua negara.
"Kami terus berupaya melanjutkan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, saya pikir penting untuk memiliki hubungan bilateral yang positif dengan negara-negara di dunia," ujar Trudeau, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/8).
"Namun, di saat bersamaan kami akan menyampaikan kekhawatiran kami mengenai hukuman yang diberikan Arab Saudi, kekhawatiran kami adalah untuk mempertahankan HAM dan nilai-nilai bersama di seluruh dunia," sambung dia.
PM Kanada Justin Trudeau di Manila (Foto: REUTERS/Czar Dancel)
zoom-in-whitePerbesar
PM Kanada Justin Trudeau di Manila (Foto: REUTERS/Czar Dancel)
Krisis Kanada-Arab Saudi bermula saat Menlu Kanada Chrystia Freeland mengeluarkan tweet yang mengomentari penangkapan para aktivis HAM perempuan oleh Saudi.
Berbagai komentar Kanada ini lantas dibalas -juga melalui Twitter- oleh Kemlu Arab Saudi. Dalam bahasa Inggris dan serangkaian tweet panjang dalam waktu dua hari, 5-6 Agustus 2018, Saudi menganggap komentar Kanada bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri mereka.
ADVERTISEMENT
"KSA (Kerajaan Arab Saudi) dalam sejarahnya tidak pernah dan tidak akan menerima setiap bentuk intervensi dalam masalah dalam negeri Kerajaan. KSA menganggap posisi Kanada sebagai serangan terhadap KSA dan memerlukan tindakan tegas," tulis Kemlu Saudi.
Di hari yang sama, Saudi langsung memanggil pulang dubes mereka dari Kanada dan menyatakan dubes Kanada sebagai persona-non-grata alias orang yang tidak diinginkan. Saudi memberi dubes Kanada waktu 24 jam untuk hengkang dari negara mereka.
Saudi juga menghentikan seluruh rencana kerja sama dagang dengan Kanada. Awal pekan ini, Saudi menghentikan penerbangan langsung Riyadh-Ottawa oleh maskapai Saudia. Bahkan, Saudi menyatakan akan memulangkan mahasiswanya dari Kanada dan pemberian beasiswa untuk pelajar yang ingin studi ke Kanada.
Kanada meresponsnya, menegaskan tidak akan goyah dalam pendiriannya mendukung penegakan HAM di Saudi.
ADVERTISEMENT