Rekam Jejak Teroris HK Alias Uceng: Dari Noordin M Top hingga Suriah

11 Februari 2019 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap tersangka teroris berinisial HK alias Wahyu Nugroho alias Uceng. Polisi menyebut, Uceng beberapa kali ditangkap polisi dalam kasus terorisme.
ADVERTISEMENT
"Tersangka ini sudah juga dua kali keluar masuk (penjara) terkait masalah keterlibatannya yang bersangkutan di kelompok Noordin M Top maupun Dr Azahari," ujar Karopenmas Div Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/2).
Dedi mengatakan, Uceng pernah menjadi bagian dari pengikut teroris Noordin M Top yang melakukan pengeboman di Hotel JW Marriott tahun 2003. Ia juga pernah tergabung dalam kelompok terorisme Taliban di Afghanistan.
Pria ini juga ikut melakukan aksi terorisme di wilayah Bali, NTB, dan yang terakhir bom Pasuruan pada Juli 2018. Dia kembali ditangkap pada 3 Januari 2019.
Ilustrasi teroris. Foto: Thinkstock
"Terorisme di Yogya dia juga sangat aktif, jadi ada beberapa kejadian. Yang bersangkutan keluar masuk 3 kali dari lapas. (Dia) afiliasi langsung teroris di dunia. Dia pelaku teroris senior yang memiliki jaringan di luar negeri. Dia menguasai wilayah Indonesia dan Asia," terangnya.
ADVERTISEMENT
Dedi menyebut, Uceng secara intensif berkomunikasi dengan Abdul Wahid yang mememiliki peranan sebagai algojo ISIS. Abdul Wahid yang telah meninggal pada Januari 2019 ini menyarankan Uceng untuk memberikan uang Rp 30 juta untuk mengurus keberangkatannya ke Suriah.
"Setelah dikeluarkan (dari penjara), tersangka merupakan aktor yang sangat penting di Indonesia. Tersangka memiliki hubungan akses ke luar di Suriah. Contact person di Suriah atas nama Abdul Wahid. Di organisasi (Abdul Wahid) berperan sangat aktif sebagai salah satu algojo ISIS yang ada di Suriah," ujarnya.
Tidak hanya itu, Uceng juga memiliki jaringan yang cukup bagus dengan kelompok Suriah. Dalam hal ini, Uceng mendapat uang dan memberikan uang tersebut kepada sel tidur atau kelompok teror kecil di Indonesia untuk melakukan aksi terorisme.
ADVERTISEMENT