Relawan Jokowi di Yogya hingga Surabaya Syukuran di Hari Pelantikan

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin (kanan) tiba di kantor KPU, Jakarta, Minggu (30/6). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan menggelar syukuran usai pelantikan yang digelar pada Minggu (20/10) mendatang. Tak hanya berpusat di ibu kota saja, acara syukuran juga akan digelar relawan di berbagai daerah.

Setidaknya, para relawan di Yogyakarta, Surabaya, hingga Kuningan (Jawa Barat) dipastikan akan turut mengadakan syukuran.

“Pada Sabtu 19 Oktober, dibuat parade Merah Putih di Malioboro. Melibatkan puluhan ribu orang, dan akan jalan ke Benteng Vredeburg. Peserta pawai melibatkan prajurit Keraton, TNI, dan marching band dari UGM dan masyarakat lima wilayah di Yogyakarta,” kata Ketua Panitia Syukuran, Andi Gani Nuna Wea, di Resto Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Untuk acara di Kuningan dilaksanakan pada hari pelantikan. Andi Gani menjelaskan, Kota Kuningan memiliki arti spesial bagi sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Di kota itu, Belanda mengakui status kemerdekaan Indonesia.

“Kuningan adalah tempat bersejarah, yakni tempat perjanjian Linggarjati. Waktunya jam 08.00-10.00 WIB. Lalu di Surabaya, acara berjudul dari Surabaya untuk Indonesia, jam 07.30 WIB parade Merah Putih,” tutur Andi.

Sementara di Jakarta, gelaran hiburan rakyat akan dimulai pukul 12.00 WIB. Lalu dilanjutkan dengan nonton bersama pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pukul 14.00 WIB.

Ia memastikan maksimal pukul 18.00 WIB, acara syukuran telah selesai.

“Di Jakarta dari Sekretariat Negara, kepastian jam 14.00 WIB sampai jam 18.00 WIB,” tutup Andi.

Panitia juga menyiapkan 6 titik panggung hiburan, mulai dari Tugu Tani-Patung Kuda-Taman Pandang Istana hingga depan Istana Negara. Sementara dua lokasi lainnya masih akan diberitahukan Kamis (17/10) nanti.

Begitu juga parade budaya 34 provinsi dari Patung Kuda sampai Istana. Dan puluhan stan kuliner nusantara dan akan dibagikan secara cuma-cuma untuk masyarakat.

“Ini anggaran gotong royong, enggak pakai uang negara, jumlah total sedang dihitung kan dinamis. Dan beberapa pendukung ada yang nyumbang tarian, saweran dan bus,” ungkap Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi.