Relawan Prabowo: Ajakan Salat Jumat Murni Ibadah, Bukan Kampanye

15 Februari 2019 0:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di depan masjid Kauman Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di depan masjid Kauman Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar selebaran ajakan hadiri Salat Jumat bersama Prabowo di Masjid Agung Semarang. Relawan Milenial Terdepan Prabowo-Sandi (Mantaps) Jawa Tengah membantah telah mencetak dan menyebar selebaran yang berisi ajakan menghadiri kegiatan Salat Jum'at bersama Prabowo tersebut.
ADVERTISEMENT
Koordinator Nasional Mantaps Pusat, Helda Alvi, mewakili Mantaps Jateng mengatakan, pihaknya hanya sebatas mengunggah agenda Salat Jumat bersama Prabowo di akun media sosial Instagram saja. Dia menegaskan tidak mencetak dan menyebarkan selebaran tersebut.
"Kalau yang di Instagram Mantaps Jateng memang kita yang nge-post, itu refleks saja. Wujud semangat bapak (Prabowo) ke Semarang. Tapi kami pastikan, pamflet yang katanya tersebar di masjid dan kampus itu bukan dari kami," kata Helda saat dijumpai di Hans Kopi, Kota Semarang, Kamis (14/2) malam.
Usai ramai dibicarakan adanya selebaran yang tersebar di masjid dan kampus tersebut, Helda mengaku dia dan rekan-rekannya telah berkeliling dan mengecek apakah hal tersebut benar atau tidak. Namun, dari hasil pengecekan ia mengaku tak menemukan adanya selebaran itu.
ADVERTISEMENT
"Kami sejak pemberitaan heboh itu langsung cari tahu. Kami muter ke kawasan kampus kaya Udinus, Undip, juga nggak menemukan. Termasuk di Masjid Kauman (Masjid Agung Semarang)," katanya.
Sementara itu, Koordinator Milenial Anti Pencitraan Jateng, Zulkifli, menambahkan tujuan dari unggahan tersebut murni sebagai ajakan untuk beribadah, tanpa maksud mengumpulkan massa untuk kampanye.
"Ajakan itu benar benar tidak ada unsur politis, karena itu benar-benar hanya sebagai yuk mengajak orang berbuat baik (Salat Jumat). Kan merupakan syiar agama," kata dia.
Masjid Kauman Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Senada dengan Zulkifli, Wakil Ketua Mantaps Semarang Rian DS menyebutkan, kedatangan Prabowo di Semarang dianggapnya sebagai sebuah oase. Menurutnya, kedatangan Prabowo di Semarang ini menjadi sebuah puncak dari penantian para pendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Kami hanya ingin mengajak masyarakat untuk bisa bersama Pak Prabowo Salat Jumat bareng. Bahwa kami ingin menyiarkan, ini lho, Pak Prabowo sudah datang di Semarang," kata dia
Dirinya pun kembali menegaskan bahwa sejatinya tak ada yang salah dalam mengajak sesama umat Islam beribadah. Dalam hal ini, Rian turut memastikan bahwa kegiatan Prabowo di Semarang ini tak ada sangkut pautnya dengan politik.
"Pak Prabowo ke sini, beliau hanya manusia biasa, kenapa kita nggak menerima beliauu apa adanya yang ingin beribadah. Dulu ramai tagar Pak Prabowo Jumatan di mana, enggak pernah kelihatan kalau Jumatan. Sekarang mau Jumatan malah diributin," tegasnya.
Spanduk capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di depan masjid Kauman Semarang Masjid Kauman Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
"Dari kami tidak ada niatan membuat heboh seperti ini. Kami meminta maaf kepada pihak takmir juga. Kami hanya ingin pesta demokrasi ini berjalan sebagaimana mestinya, karena kehadiran kami bukan untuk eksis-eksis saja. Kami juga ingin ikut andil dalam mengedukasi pemilih, menyusul banyak juga pemilih pemula dan yang golput berdasar survei saat ini," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, unggahan ajakan Salat Jumat bareng tersebut tak lagi terlihat dalam postingan instagram @mantapsjateng. Diklarifikasi oleh Helda, postingan tersebut memang telah dihapus berdasarkan saran berbagai pihak.
"Betul sudah kami hapus, instruksi dari pusat, supaya tidak semakin gaduh," ujar Helda.
Prabowo diagendakan akan Salat Jumat di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman, Jumat (15/2) besok. Kegiatan ini kemudian menjadi ramai usai beredar keterangan resmi bentuk keberatan dari Ketua Masjid Agung Semarang, KH Hanief Ismail. Dia merasa keberatan lantaran enggan masjid Kauman menjadi ajang politisasi.
Di sisi lain, Juru bicara Badan Pemenangan Prabowo - Sandi Jateng, Sriyanto Saputro, juga membantah jika pihaknya disebut sebagai kelompok yang membuat selebaran ajakan tersebut.
"Saya enggak tahu kalau ada pamlet ajakan di masjid dan kampus. Dari BPN tak pernah bikin itu. Kita enggak ada waktu untuk bikin," katanya.
ADVERTISEMENT