Remaja 13 Tahun Terciduk Ngelem di Masjid, dari Keluarga Broken Home

11 Januari 2018 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan  (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
ADVERTISEMENT
Ayah ibu yang berpisah, yang menjadi korban adalah anak-anak. Ayah pergi entah kemana, sedang sang ibu tak sanggup lagi mengurusnya. Demikian nasib Riski Aulia (13), remaja yang sedang tumbuh ini menjadi korban broken home.
ADVERTISEMENT
Riski akhirnya tumbuh dan besar di jalan. Lewat teman-temannya, dia mengenal satu kebiasaan buruk yakni ngelem. Jadi anak-anak ini membeli lem aibon, kemudian menghirup gasnya yang katanya bisa bikin fly.
Hingga akhirnya, Riski terciduk sedang asik ngelem bersama teman-temannya di lantai dua Masjid Raya Pasee, Panton Labu, Aceh Utara.
Riski dipergoki petugas kepolisian Polsek Tanah Jambo Aye, dua pekan lalu saat sedang menghirup lem besama seorang temannya di dalam Masjid. Mereka diamankan petugas karena sering mendapatkan laporan dari warga yang sudah resah akibat perbuatannya.
Riski kemudian dibawa ke panti asuhan. Kepada petugas dinas sosial Aceh Utara yang dikutip kumparan (kumparan.com), Kamis (11/1), Riski mengaku telah berhenti sekolah lantaran faktor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan  (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
Kedua orang tuanya telah berpisah dan sang ayah tak pernah memberikan nafkah terhadap keluarganya. Sejak saat itu, sang ibu pun tak sanggup lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Paska putus sekolah, Riski anak kedua dari enam bersaudara itu terjerumus ke dalam pergaulan tidak sehat. Sang ibu tak sanggup lagi membina.
Saat ini Riski telah dititipkan ke Panti Asuhan As-Shalamah di Kampung Alue Drien, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. Untuk mendapatkan pembinaan dan belajar ilmu agama. Sebelumnya, Riski terlebih dahulu dikembalikan ke orang tuanya oleh pihak Dinas Sosial namun sang ibu mengaku tak sanggup membina dan meminta untuk dititipkan dipanti asuhan.
Salah seorang pegawai Dinas Sosial, Akhmar saat dihubungi menyampaikan, Riski dititipkan ke panti Asuhan sejak kemarin Rabu (10/1). Hal itu dilakukan atas dasar permintaan orang tuanya..
ADVERTISEMENT
“Kita titipkan ke panti karena orang tuanya yang minta, kata Ibunya Riski memang sudah sangat nakal tidak sanggup dibendung lagi,” ujar Akhmar.
Lebih lanjut, Akhmar menjelaskan, sebenarnya ada dua anak yang akan dititip ke panti asuhan. Namun teman Riski satunya lagi tidak mau dibina dan meminta kembali ke orang tuanya.
Riski akan menjalani proses pembinaan di panti hingga berubah menjadi anak lainnya. Di sana ia akan diberikan ilmu agama dan pendidikan umum.
“Riski akan dibina sampai dia benar-benar menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang. Dia putus sekolah karena faktor ekonomi, dan keluarganya memang broken home. Tapi bukan cerai, sang ayah pergi meninggal ibunya dan tidak menafkahi lagi,” kata Akhmar.
ADVERTISEMENT