Remaja Inggris yang Bergabung ISIS Minta Pengampunan

22 Februari 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Renu Begum, saudara perempuan dari remaja Inggris, Shamima Begum, memegang foto saudara perempuannya saat dia memohon agar dia kembali ke rumah di Scotland Yard, London, Inggris, 22 Februari 2015. Foto: REUTERS/Laura Lean/Pool/File Photo LONDON
zoom-in-whitePerbesar
Renu Begum, saudara perempuan dari remaja Inggris, Shamima Begum, memegang foto saudara perempuannya saat dia memohon agar dia kembali ke rumah di Scotland Yard, London, Inggris, 22 Februari 2015. Foto: REUTERS/Laura Lean/Pool/File Photo LONDON
ADVERTISEMENT
Remaja Inggris yang bergabung dengan ISIS minta pengampunan kepada pemerintah London. Dia memohon agar kewarganegaraannya tidak dicabut untuk bisa pulang ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin mereka mengevaluasi lagi kasus saya dengan sedikit pengampunan di hati mereka," kata Shamima Begum kepada Sky News yang dikutip AFP, Kamis (21/2).
Begum, 19, saat ini berada di pengungsian bagian timur Suriah. Pekan lalu, dia baru saja melahirkan putra ketiganya. Dua anaknya sebelumnya tewas ketika wilayah ISIS diserbu.
Begum melarikan diri dari kota Baghouz, kantung terakhir ISIS di Suriah, tahun lalu. Suaminya, anggota ISIS asal Belanda, saat ini berada di tahanan.
Wanita asal London ini lari dari keluarganya untuk bergabung dengan ISIS ketika usianya baru 15 tahun. Tiga perempuan yang bersama Begum berangkat ke Suriah diduga telah tewas dalam pertempuran.
Dalam wawancara sebelumnya dengan media Inggris, Begum mengaku tidak menyesal bergabung dengan ISIS. Namun dia memohon untuk bisa pulang dan membesarkan putranya di Inggris.
ADVERTISEMENT
Karena pengakuannya ini, pemerintah Inggris menyatakan akan mencabut kewarganegaraan Begum, mengubur mimpinya berkumpul lagi bersama keluarga.
Pengacara keluarga Begum, Tasnime Akunjee, mengatakan akan mengajukan banding atas rencana pemerintah Inggris tersebut. Menurut Akunjee, langkah Inggris hanya akan membuat Begum tidak berkewarganegaraan.
Akunjee juga membantah jika Begum memiliki paspor Bangladesh seperti yang sebelumnya diberitakan. Opsi lainnya, kata Akunjee, dia hanya akan membawa putra Begum agar bisa dirawat oleh keluarga di Inggris.
Begum mengatakan siap mengikuti program deradikalisasi demi bisa pulang ke Inggris. "Saya ingin berubah," kata dia.