news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Restoran di Beijing Diinstruksikan Tak Pakai Simbol Halal Bahasa Arab

31 Juli 2019 23:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan Arab makanan halal di papan nama restoran tertutup di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan Arab makanan halal di papan nama restoran tertutup di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
ADVERTISEMENT
Otoritas Beijing memerintahkan restoran halal di China untuk menghapus logo halal, tulisan Arab, dan simbol yang berkaitan dengan Islam.
ADVERTISEMENT
Menurut kesaksian 11 pegawai restoran halal di Beijing, mereka mengaku diperintahkan pejabat setempat untuk menghapus simbol bulan sabit dan simbol-simbol lainnya yang berkaitan dengan Islam. Hal itu mereka sampaikan kepada kantor berita Inggris, Reuters.
Salah seorang manajer kedai mie di Beijing mengaku disuruh menutup logo halal dengan sebuah papan. Bahkan petugas menunggu pemilik toko betul-betul menutup logo tersebut.
Warga berkumpul didekat pusat restoran halal di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
"Mereka [otoritas] mengatakan ini adalah budaya asing, dan Anda [manajer] harus menggunakan lebih banyak budaya China," kata manajer restoran itu.
Wakil Presiden China Islamic Association, Abdul Amin Jin Rubin, sebelumnya mengungkapkan China tak pernah melakukan diskriminasi agama.
Ia merinci banyaknya penduduk Muslim di China, atau sekitar 22 juta penduduk, tersebar di berbagai provinsi, yakni Ganzu, Xinjiang, Qinghai, Yunnan, Ningxia, Hebei, Shandong, hingga Henan.
Tulisan Arab makanan halal di papan nama restoran tertutup di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
Tulisan Arab makanan halal di papan nama restoran tertutup di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
Tulisan Arab makanan halal di papan nama restoran tertutup di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
Tulisan Arab makanan halal di papan nama restoran tertutup di Niujie, Beijing, Cihina. Foto: REUTERS/STR
Kendati demikian, selama ini, pemerintah China telah berkampanye untuk membawa masyarakatnya sejalan dengan ideologi Partai Komunis.
ADVERTISEMENT
Adapun Beijing adalah rumah untuk lebih dari 1.000 toko dan restoran halal. Namun kini, beberapa toko besar yang dikunjungi Reuters mengganti simbol halal dengan istilah China, yakni "qing zhen". Sementara yang lain hanya menutupi simbol Arab dan Islam dengan stiker.
Komite Pemerintah Beijing untuk urusan Etnis dan Agama menolak berkomentar dalam hal ini. Mereka mengatakan, instruksi mengenai restoran halal adalah arahan nasional.
Sementara sebagian besar pemilik toko mengaku tidak keberatan mengganti simbol-simbol itu. Meski, beberapa pemilik mengatakan tulisan itu membingungkan pelanggan dan karyawan mereka.
“Mereka selalu berbicara tentang persatuan nasional, mereka selalu berbicara tentang China sebagai internasional. Apakah ini persatuan nasional? " tutur salah satu pemilik restoran.
ADVERTISEMENT