RI Akan Tambah Pasukan Perdamaian di Daerah Konflik

17 Juli 2017 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menggelar pertemuan tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka membahas pengiriman pasukan perdamaian ke beberapa daerah konflik di berbagai negara yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Seperti dikatakan Retno, nantinya Indonesia akan mengirim lagi pasukan 'Peace Keeper' ke daerah-daerah konflik.
"Dalam waktu dekat mudah-mudahan tahun ini kita sudah menambah lagi deployment, penambah pasukan yang terdiri dari 1 batalion komposit TNI yang jumlahnya 800 personel dan 1 formed police unit Polri 140 personel dan kemudian 100 individual officer atau kita sebut EPO jumlahnya 100," kata Retno di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
TNI bantu anak-anak Sudan (Foto: Instagram/@unamid35c_darfur)
zoom-in-whitePerbesar
TNI bantu anak-anak Sudan (Foto: Instagram/@unamid35c_darfur)
Indonesia sejauh ini sudah mengirimkan 2.719 dari 4.000 'peace keeper' yang ditargetkan untuk dikirimkan hingga tahun 2019.
Pemerintah Indonesia, kata Retno, akan menambahkan sekitar 1.040 pasukan TNI dan Polri lagi. Nantinya diharapkan penambahan ini akan mendekati target sebanyak 3.759 dari 4.000 pasukan yang sudah dikomitmenkan Indonesia kepada UN untuk menjaga perdamaian dunia.
TNI bantu anak-anak Sudan (Foto: Instagram/@unamid35c_darfur)
zoom-in-whitePerbesar
TNI bantu anak-anak Sudan (Foto: Instagram/@unamid35c_darfur)
ADVERTISEMENT
Saat ini Retno mengaku sudah mendapat sinyal baik dari TNI yang telah mempersiapkan pasukannya. Untuk budgeting pasukan di lapangan, Retno mengaku tak menemui kesulitan yang berarti. Saat ini Polri masih menggodok kebutuhan personelnya di lapangan.
"Untuk Polri akan segera dilakukan dan juga dengan masalah budgetnya. Tetapi budgetnya sebenarnya tidak begitu berat karena cost-nya itu akan di-reimburse oleh UN setiap 3 bulan. Tidak akan masalah untuk cost-nya. Oleh karena itu (tadi) dengan Pak Wapres kita menghitung secara lebih detail pasukannya, pelatihannya, dan pendanaannya," kata Retno kepada awak media.