RI dan 12 Negara Resmi Bentuk Panel Tingkat Tinggi Ekonomi Kelautan

26 September 2018 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres RI, Jusuf Kalla dan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, hadir di Panel Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan yang resmi dibentuk, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres RI, Jusuf Kalla dan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, hadir di Panel Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan yang resmi dibentuk, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KKP)
ADVERTISEMENT
Indonesia bersama Norwegia, dan 11 negara lainnya resmi membentuk panel tingkat tinggi Untuk Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan atau High Level Panel on Sustainable Ocean Economy.
ADVERTISEMENT
Pembentukan panel ini dilakukan di New York, pada Senin (24/9). Dari Indonesia hadir Wapres Jusuf Kalla dan juga Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. Sedang dari Norwegia hadir PM Erna Solberg yang juga penggagas pembentukan panel ini.
Solberg bersama Presiden Negara Palau, menjadi co chairs dari panel tingkat tinggi ini. Sedang kepala pemerintahan Indonesia yakni Presiden Jokowi adalah salah satu anggota Panel.
Peluncuran panel tingkat tinggi ini dilakukan di Museum Modern Art New York City. Panel ini bekerja sampai dengan tahun 2020 sesuai dengan target SDGs 14.
Sustainable Development Goals ke 14 adalah mengenai kehidupan di bawah air yang bertujuan untuk melestarikan lautan, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Wapres RI, Jusuf Kalla dan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, hadir di Panel Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan yang resmi dibentuk, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres RI, Jusuf Kalla dan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, hadir di Panel Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan yang resmi dibentuk, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KKP)
Menurut Susi, pembentukan panel ini sejalan dengan niatan Indonesia menjadikan laut sebagai masa depan.
"Ini sebagai inisiatif group membangun persatuan khusus di laut," beber Susi, Selasa (25/9) di New York kepada wartawan termasuk kumparan.
Sedang menurut Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa, 70 persen dunia adalah lautan. Karenanya persatuan dalam membangun ekonomi kelautan yang berkelanjutan amat penting.
Lewat panel ini, dunia akan bersatu melawan ilegal fishing dan persoalan sampah di laut.
"Koordinasi menjadi lebih mudah," tegas Mas Achmad Santosa.