news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

RI Dilanda Bencana, Fahri Minta Pemerintah Berhemat di Pertemuan IMF

8 Oktober 2018 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hari ini adalah hari pertama pertemuan tahunan IMF-World Bank (World Bank – IMF Annual Meeting) yang digelar selama empat hari di Bali yakni 8-12 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Di tengah situasi duka akibat bencana alam yang melanda Indonesia beberapa pekan ini, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah Indonesia untuk berhemat. Bencana alam yang ia maksud adalah bencana Sulteng serta bencana Lombok yang masih pemulihan.
"Kalau memang jadwalnya enggak bisa digeser waktunya, paling tidak ya memang harus menunjukkan kita bisa berhemat. Itu saya kira harus menjadi komitmen," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/10).
Fahri menilai, pertemuan IMF-World Bank akan menjadi ironi karena lokasinya yang berdekatan dengan Lombok. Menurut dia, Lombok kini tengan mengalami prosses recovery (pemulihan pasca bencana).
"Lombok itu kan dekat sekali itu dari tempat ngumpulnya tamu-tamu itu. Penerbangan cuma 15 menit pakai jet atau 30 menit itu sudah sampai, nah itu juga perlu efek itu. Sebab, Lombok juga perlu recovery," ucap Fahri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Fahri membandingkan proses pencairan anggaran untuk IMF dan Lombok yang sungguh berbeda. Menurut dia, pencairan dana bantuan untuk Lombok sungguh lambat.
"Pemerintah sampai hari ini belum membolehkan rakyat yang terima uang untuk dicairkan. Mayoritas itu belum ditransfer, yang baru menerima transfer itu baru enam ribu warga dari sekitar dua ratusan ribu," sambungnya.
Penyambungan listrik korban gempa Lombok  (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Penyambungan listrik korban gempa Lombok (Foto: Dok. PLN)
Seharusnya, menurut Fahri dana untuk recovery korban gempa Lombok segera disalurkan, sebagaimana dana untuk pertemuan IMF-Wold Bank yang cepat dicairkan pemerintah.
"Menormalkan kehidupan masyarakat terkena bencana itu, pemerintah seharusnya segera uangnya dicairin artinya kalah kepada IMF itu dicairkan uangnya kenapa kepada rakyat tidak dicairkan. Cairkanlah cepat-cepat," pungkasnya.