RI-Korsel Targetkan Nilai Perdagangan Capai Rp 425 Triliun
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen memperkuat perdagangan dan investasi. Kedua negara menargetkan nilai perdagangan dapat mencapai USD 30 miliar atau setara Rp 4,25 triliun pada 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan pencapaian target dilontarkan saat pertemuan sidang komisi bersama RI-Korsel di Jakarta, Senin (8/4) yang dihadiri Menlu kedua negara.
“Kami berkomitmen meningkatkan kerja sama dalam perdagangan dengan goal nilai perdagangan yang mencapai USD 30 miliar pada tahun 2022,” kata Menlu RI Retno Marsudi usai pertemuan.
“Untuk Indonesia, Korea Selatan adalah teman dekat dan partner strategis, khususnya untuk perdagangan investasi, dan sebagainya,” sambungnya lagi.
Retno mengatakan pada 2018 perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan menunjukkan hasil yang positif. Hubungan perdagangan mengalami peningkatan signifikan sebesar 15 persen dengan nilai perdagangan mencapai USD 20 miliar.
Sama halnya pada bidang investasi. Selama lima tahun terakhir, Korsel juga telah menjadi investor asing terbesar ke-6 di Indonesia.
“Total investasi Korea (Selatan) senilai USD 7 miliar dengan 11.261 proyek. Saya menyambut baik realisasi investasi bahan kimia Lotte, yaitu melalui peletakan batu pertama Pabrik Petrokimia Lotte di Cilegon, Desember 2018,” kata Retno.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai target investasi dan perdagangan di 2022, Indonesia menyepakati 2 hal. Pertama, keduanya sepakat agar perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dapat selesai akhir tahun ini.
IK-CEPA merupakan perjanjian ekonomi komprehensif antar kedua negara yang pertama kali dibentuk pada tahun 2011. Perundingan kerja sama tersebut sempat terhenti pada 2014 dan kembali dirundingkan pada akhir 2018 lalu.
Selain merampungkan perundingan IK-CEPA, Indonesia dan Korsel juga sepakat untuk memulai negosiasi Plan of Action (POA). POA ini yang akan menjadi acuan kedua negara dalam menjalin kerja sama.
“Kami sepakat untuk memulai negoisasi POA sebagai acuan untuk kerja sama ke depannya, kami sepakat untuk menyelesaikan POA maksimum dalam waktu enam bulan,” pungkas Retno.
ADVERTISEMENT