Riwayat Prajurit Perisai Presiden: dari Tjakrabirawa ke Paspampres

12 November 2017 10:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel Darryan Paspampres (Foto: Instagram/daniel_darryan12)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Darryan Paspampres (Foto: Instagram/daniel_darryan12)
ADVERTISEMENT
Keriuhan pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution melahirkan “artis” baru, seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden bernama Daniel Darryan. Fotonya mengenakan beskap lengkap dengan blangkon, beredar luas. Busana adat Jawa itu terlihat amat pas dan pantas ia kenakan, membuatnya jadi santapan empuk mata kaum hawa.
ADVERTISEMENT
Pratu Daniel saat itu berdiri tepat di samping Presiden Jokowi yang tengah melambaikan tangan dari dalam mobil. Daniel berada di antara barisan lelaki tegap yang mengelilingi Jokowi ketika berangkat ke Gedung Graha Saba Buana, melanjutkan agenda pernikahan putrinya, Kahiyang.
Daniel tergabung dalam Grup A Paspampres yang bertanggung jawab terhadap keamanan Presiden RI dan keluarganya. Ia sudah lima tahun bertugas di sana. Dan tugas itu mestinya tidaklah mudah.
Laman resmi Paspampres menyebut satuan itu bertugas “Melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat dan di mana pun kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya, serta tugas protokoler khusus pada upacara-uacara kenegaraan yang dilakukan baik di lingkungan Istana Kepresidenan maupun di luar lingkungan Istana Kepresidenan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI”.
ADVERTISEMENT
Ketika ditemui kumparan di Markas Komando Paspampres di Jakarta, Sabtu (11/11), Daniel bersedia menunjukkan kemampuan menembak serta kekuatan fisiknya. Sila tengok videonya berikut.
Apa pegangan utama seorang anggota Paspampres? Menurut Daniel, “Tetap semangat, tetap fokus pada pengamanan, dan tetap setia dan waspada.”
Ketampanan yang ia miliki, anggaplah keberuntungan. Sebab tugas Paspampres jauh lebih berat dari sekadar tampang fisik. Sejarah Indonesia menunjukkan bagaimana pentingnya mengerahkan prajurit terbaik dalam mengamankan orang nomor satu di negeri ini.
Paspampres lahir dari ibu kandung perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah Proklamasi 1945, kedaulatan Indonesia terus dirongrong pasukan NICA Belanda. Situasi itu membuat Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan pejabat pemerintah pusat menjadi target serangan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, kesadaran untuk mengamankan Bung Karno terbentuk di kalangan pejuang. Pemuda dari Tokoru Kosaku Tai (Kesatuan Polisi Macan--yang markasnya kebetulan tak jauh dari rumah Sukarno di Pegangsaan Timur) kemudian menjadi pengawal pribadi Sukarno, sementara kesatuan Pembela Tanah Air (PETA) berlaku sebagai pengawal istana.
Pada 3 Januari 1946, serangan Belanda ke ibu kota Jakarta memaksa Indonesia memindahkan pusat pemerintahannya ke Yogyakarta. Mengingat situasi semakin genting, Sekretaris Negara Mr. Pringgodigdo mengeluarkan perintah untuk menggelar operasi pengamanan pemimpin nasional.
Operasi yang dikenal dengan istilah Hijrah ke Yogyakarta itu dilaksanakan oleh para pejuang. Mereka memindahkan Bung Karno dari Jakarta melalu Kereta Luar Biasa. Jaringan pejuang melakukan pengamanan sejak dari rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, kemudian sepanjang perjalanan kereta dari Jakarta menuju Yogyakarta, hingga titik kedatangan di Yogya.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan operasi tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Bhakti Paspampres setiap 3 Januari.
Presiden Sukarno tiba di Yogyakarta dari Jakarta. (Foto: perpusnas.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sukarno tiba di Yogyakarta dari Jakarta. (Foto: perpusnas.go.id)
Setelah kemerdekaan diperoleh secara de jure dan Bung Karno menjadi presiden, hidup bukannya semakin tenang. Terdapat 7 percobaan pembunuhan yang menyasar Sukarno selama 1957 hingga 1960.
Situasi gawat tersebut lantas menjadi awal terbentuknya satuan khusus berisi prajurit terbaik TNI dari matra darat, laut, dan udara, serta unsur Kepolisian yang diberi nama Resimen Tjakrabirawa. Resimen ini dipimpin oleh perwira tinggi, Brigadir Jenderal Mohammad Sabur.
Tjakrabirawa memiliki empat batalyon, dengan wilayah pengamanan Jakarta hingga Bali. Batalyon 1 Tjakrabirawa menempati markas di Tanah Abang yang kini menjadi Markas Paspampres.
Namun kemudian, Tjakrabirawa terhantam peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Letkol Untung bin Syamsuri selaku Komandan Batalyon 1 Tjakrabirawa dituding Komandan G30S, dan perwira Tjakrabirawa Lettu Doel Arief disebut menjadi Komandan Regu Pasukan Pasopati yang ditugasi menculik para jenderal Angkatan Darat.
ADVERTISEMENT
G30S membuat Tjakrabirawa tenggelam. Selanjutnya berdasarkan Surat Perintah Menteri Panglima Angkatan Darat Nomor PRIN.75/III/1966, fungsi pengawal presiden untuk sementara diemban oleh Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).
Paspampres pada awal Orde Baru (Foto: www.paspampres.mil.id)
zoom-in-whitePerbesar
Paspampres pada awal Orde Baru (Foto: www.paspampres.mil.id)
Tugas Pomad sebagai pengawal presiden berhenti di tahun 19761, memasuki masa Orde Baru. Berdasarkan Surat Perintah Menhankam Pangab Nomor Sprin/54/I/1976 tanggal 13 Januari 1976, dibentuklah satuan pengamanan presiden dengan nama Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres).
Nama tersebut kembali berubah pada 16 Februari 1988 melalui Surat Keputusan Pangab Nomor Kep /02/II/1988, menjadi Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden).
Foto-foto Instagram Paspampres Indonesia. (Foto: Instagram/@paspampres_indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto Instagram Paspampres Indonesia. (Foto: Instagram/@paspampres_indonesia)
Untuk melaksanakan tugasnya, Paspampres dibagi menjadi 3 grup, yaitu Grup A yang bertugas mengamankan Presiden RI beserta keluarganya, Grup B mengamankan Wakil Presiden beserta keluarganya, dan Grup C bertugas mengamankan tamu negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Ada pula beberapa detasemen pendukung seperti Batalyon Pengawalan Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg), Skadron Kavaleri Panser (Dronkavser), dan Detasemen Musik Militer.
Foto-foto instagram Paspampres Indonesia (Foto: Instagram/@paspampres_indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto instagram Paspampres Indonesia (Foto: Instagram/@paspampres_indonesia)
Seiring waktu, khususnya di Indonesia dengan netizen yang riuh, citra Paspampres yang tertutup perlahan pudar. Wajah-wajah mereka bahkan dapat dengan mudah dilihat melalui akun Instagram paspampres_indonesia, meski itu bukan akun resmi institusi.
“Bukan official. Hanya karena semua orang bergaul di medsos, ada (orang) yang buat, dengan semangat memperkenalkan Paspampres,” ujar seorang sumber di lingkaran Paspampres yang enggan disebut namanya.
Zaman telah berubah.