Ribuan Orang Teken Petisi Tolak GBK Jadi Arena Trek Balap Mobil

22 September 2019 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
zoom-in-whitePerbesar
Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
ADVERTISEMENT
Ajang balap mobil yang bakal digelar di ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menuai protes. Pusat pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) dinilai tidak menjaga marwah GBK sebagai sarana dan prasarana olahraga yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dalam poster yang beredar, pegelaran bertajuk 'GBK Race! Time Attack Challenge' itu direncanakan berlangsung pada 4-6 Oktober 2019. Namun, gelombang protes sudah mencuat, bahkan petisi bertagar #TolakBalapMobilGBK sudah digencarkan di situs change.org.
Ajang balap mobil bertajuk "GBK Race" bakal digelar di ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Foto: Dok. Istimewa
Petisi itu dibuat pada Minggu (22/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Pukul 19.44 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 2.500 orang.
"Mari kita jaga peruntukannya sebagai kompleks olahraga yang ramah lingkungan. Sesuai visi dan misi GBK," tulis Reza Puspo, penggagas petisi.
Dalam petisi itu, Reza juga memaparkan visi GBK yang menjadi salah satu kawasan olahraga terintegrasi modern, ramah lingkungan dan unggul.
Petisi tolak balap mobil di GBK. Foto: Change.org
Reza juga mengingatkan bahwa GBK memiliki dua misi yang bertolak belakang dengan ajang balap roda empat tersebut. Yakni, melestarikan lingkungan Kompleks GBK sebagai paru-paru kota, ruang terbuka hijau, dan objek wisata prasarana komunikasi sosial.
ADVERTISEMENT
Juga, mengamankan dan melestarikan aset di Kompleks GBK sebagai aset negara, dengan tetap memperhatikan, membangun, mengembangkan, dan memelihara sarana GBK untuk mendukung kemajuan olahraga nasional.
Sebelumnya, PPKGBK mengizinkan acara tersebut digelar setelah pukul 10.00 WIB. Pasalnya, kata Direktur PPKGBK, Winarto, ring road SUGBK sepi dan tidak ada kegiatan. Keramaian baru ada pada rentang pukul 05.00 sampai 10.00 WIB dan 16.00 hingga 22.00 WIB.
Winarto juga mengklaim acara ini telah mendapat persetujuan Pengurus Pusat IMI (Ikatan Motor Indonesia). Meski demikian, pernyataan PPKGBK tak sejalan dengan Kemenpora. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewo Broto, memastikan lembaganya menolak acara itu.
“Saya baru saja bicara cukup lama dengan Pak Winarto soal rencana GBK Race. Pak Winarto tidak membantah adanya kegiatan tersebut. Namun, ia menjelaskan bahwa ajang tersebut baru trial (percobaan). Hasilnya sedang dianalisis dan dirapatkan pada Senin (23/9) untuk mengetahui bisa atau tidak. Kegiatan itu digelar pada jam kosong (siang hari) dan hanya setahun sekali kemungkinannya,” tutur Gatot dalam keterangan resminya, Minggu (22/9).
ADVERTISEMENT
Gatot menegaskan pihaknya mendukung kegiatan otomotif. Asal, ia menilai, kegiatan balap selaiknya memiliki venue tersendiri. Tak hanya itu, menurutnya, adu kecepatan tentu sarat risiko kecelakaan jika tak sesuai standar.
“PPKGBK sebagai BLU (Badan Layanan Umum) juga butuh usaha mencari dana. Penjelasan PPKGBK, misal satu mobil mutar (tidak dalam bentuk balapan ramai), tetap saja yang dikedepankan adalah kecepatan. Istilah ‘race’ secara hukum berkonotasi balapan atau adu kecepatan. Meski satu per satu mobil mutar, tidak barengan, pasti yang diperbandingkan nanti adalah kecepatannya,” ujar Gatot.