Ricuh di KPK, Massa Ingin Copot Kain Hitam dan Dukung Revisi UU
ADVERTISEMENT
Sekelompok orang mengaku bagian dari aliansi mahasiswa dari melakukan aksi demonstrasi di Gedung KPK. Mereka menuntut sejumlah hal.
ADVERTISEMENT
Di antara massa ada yang meminta kain hitam di gedung komisi antirasuah itu dicopot. Seorang polisi dari Polsek Setiabudi, Bambang H, pun mengamini hal tersebut.
Ketika ditanya wartawan, Bambang mengaku hanya menjalankan tugas. "Ini bukan perusahaan. Ini lembaga negara," katanya.
Kericuhan sempat terjadi akibat hal ini. Mereka merengsek dan memaksa mencopot kain hitam yang ditempel sejak Minggu (8/9) oleh sejumlah pegawai KPK dan aktivis antikorupsi.
Di antara massa juga ada yang membakar karangan bunga di sekitar gedung KPK. Karangan bunga itu berisi pesan dan kritik terkait revisi UU KPK.
Massa makin beringas. Mereka juga melempar batu dan bambu ke arah gedung KPK.
Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk meredam kericuhan. Massa pun telah menjauh dari gedung KPK.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengungkapkan, penutupan logo-logo KPK itu bermakna bahwa jalan untuk pemberantasan korupsi masih panjang.
ADVERTISEMENT
"Ini hanya simbol saja ditutup dengan kain hitam, mengingatkan bahwa ada jalan panjang yang harus kita lalui di negeri ini. Daripada sekadar membahas UU KPK yang kita harap tadinya kalaupun ada perubahan itu memperkuat, bukan memperlemah," tutur Saut.