Ridwan Kamil Ingin Bekasi Punya Bangunan Ikonik Kelas Dunia

25 September 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadiri ground breaking revitalisasi Kalimalang, Bekasi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadiri ground breaking revitalisasi Kalimalang, Bekasi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Jawa Barat groundbreaking ceremony empat proyek strategis Jawa Barat di Kalimalang, Bekasi, pada Rabu (25/9). Empat proyek strategis itu adalah revitalisasi dan penataan saluran air di Kalimalang, Bekasi; Situ Cibubur, Kabupaten Bandung Barat; Situ Rawa Kalong, Kota Depok; dan Waduk Darma, Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil paham betul Tanah Pasundan merupakan daerah dengan jalur hidrologi terbesar di Indonesia karena berlimpah sungai, danau, waduk, situ, dan saluran multifungsi. Guna memaksimalkan potensi itu, Pemprov Jabar berupaya mengembangkan objek wisata air sebagai unggulan di empat proyek strategis tersebut.
Di peletakan batu pertama empat proyek strategis itu, Emil -- sapaan Ridwan Kamil -- meminta kepada jajaran Pemkot Bekasi merevitalisasi dan menata Sempadan Saluran Kalimalang setara bangunan kelas dunia. Hal ini bertujuan agar Bekasi semakin dilihat.
"Ini ada tower, menurut saya ini dikerjakan Pak Wali (Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi) saja pakai pihak ketiga, tawarkan jadi sebuah menara yang ikonik yang kayak menara Eiffel atau apalah," ujar Emil, Rabu (25/9).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadiri ground breaking revitalisasi Kalimalang, Bekasi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Emil juga meminta agar Wali Kota Bekasi membangun sebuah videotron. Hal ini untuk menunjang anggaran dalam pembangunan menara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Uang itulah yang membiayai sendiri infrastrukturnya, Pak Wali tinggal izin aja, desain saya yang approve udah dalam waktu bersamaan harusnya enggak semua pakai APBN atau APBD," ujar Emil.
Di lain sisi, Emil berharap pembangunan waduk Kalimalang dapat diselesaikan dengan baik. Ia berharap kota Bekasi bisa memegang amanah tersebut.
"Pak Wali, tolong kawal jangan banyak gangguan dan komitmen berikutnya, Pak Wali mau lanjut, sampai itu, tolong didisesainkan yang kelas dunia nanti cost sharing kita ngobrol," tuturnya.
Revitalisasi dan Penataan Sempadan Saluran Kalimalang dilakukan pada 2019 hingga 2020. Pada 2019, penataan akan fokus pembangunan di bagian luar badan air yang meliputi Taman Seni, dan Taman Timur dan Promenade Sejarah.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadiri ground breaking revitalisasi Kalimalang, Bekasi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sedangkan pada 2020, bakal dibangun zona bermain anak, kolam dangkal anak, ruang ngariung, taman flora musiman, tanggul penahan tanah, jalan inspeksi, taman lampu, dan jembatan penyeberangan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Prov. Jabar Linda Al Amin mengatakan pengembangan wisata air dilakukan guna meningkatkan kepariwisataan Jabar dan melestarikan budaya Tanah Pasundan yang tidak lepas dari air.
“Untuk pembiayaan telah dianggarkan dalam APBD 2019 sebesar Rp 4,6 Miliar untuk penataan sempadan sisi utara Saluran Kalimalang dan RAPBD 2020 sebesar Rp 26 Miliar untuk penataan sempadan sisi selatan Saluran Kalimalang,” kata Linda.
Selain itu, Linda memastikan bahwa penataan sempadan Saluran Kalimalang tidak akan mengganggu pemeliharaan Sumber Daya Air dan dilakukan sesuai dengan regulasi.
Linda bahkan berharap, dengan penataan sempadan Saluran Kalimalang, kepedulian masyarakat Bekasi terhadap fungsi dan kelestarian Sumber Daya Air meningkat.
ADVERTISEMENT