Rifki si Peraih Emas: Terlecut Usai Merasakan Atmosfer Penonton

30 Agustus 2018 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Atlet Emas Karate Rifki (kiri), Kamis (30/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Atlet Emas Karate Rifki (kiri), Kamis (30/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Surabaya riuh menyambut saat Rifki Ardiansyah Arrosyiid menjejakkan kaki ke satuannya di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Perjuangan keras Rifki berlatih hingga menahan cedera, terbayar lunas dengan medali emas yang ia peroleh di cabang olahraga karate nomor kumite putra perorangan 60 kilogram Asian Games 2018.
Setibanya di Surabaya, Rifki begitu antusias membagikan pengalamannya. Putra kelahiran Kota Pahlawan, 24 Desember 1997 silam ini, mengaku sempat mendapat lawan yang berat.
"Thailand misalnya, pernah juara AKF (The Asian Karatedo Federation), bahkan Iran sudah juara dunia tiga kali dan juara bertahan Asian Games 2014. Sedangkan, saya baru mengikuti Asian Games," urai Rifki saat tiba di Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Kamis (30/8).
Atlet karate putra, Rifki Ardiansyah Arrosyiid, melakukan selebrasi dengan membawa bendera Indonesia usai memenangi nomor kumite 60 kg. (Foto: Antara/Ginanjar)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet karate putra, Rifki Ardiansyah Arrosyiid, melakukan selebrasi dengan membawa bendera Indonesia usai memenangi nomor kumite 60 kg. (Foto: Antara/Ginanjar)
Meski sempat gentar menghadapi atlet-atlet kaliber dunia dan mengakui bahwa jam terbang dan postur lawan lebih mumpuni, pada akhirnya Rifki bisa membunuh seluruh ketakutan itu.
ADVERTISEMENT
Saat menatap tribune penonton di Jakarta Convention Center (JCC) Plenary Hall, Jakarta, Minggu (26/8), Rifki bisa merasakan atmosfer dukungan masyarakat Indonesia yang begitu besar.
"Sempat takut, pasti. Tapi setelah melihat dukungan dan animo masyarakat Indonesia di tribune penonton, membuat saya terus berupaya untuk menang dan mengibarkan Merah-Putih," kenangnya.
Foto Atlet Emas Karate Rifki (kanan), Kamis (30/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Atlet Emas Karate Rifki (kanan), Kamis (30/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Rifki adalah salah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) yang menjadi juara setelah berhasil mengalahkan karateka asal Iran, Amir Mahdi Zadeh, dengan skor 9-7. Padahal, Mahdi Zadeh adalah peraih medali emas di Asian Games Incheon 2014 dalam nomor kumite 60 kilogram.
Belum lagi, beberapa minggu menjelang pertandingan, rasa waswas Rifki kian menjadi tatkala ia harus mengalami cedera. Tepatnya saat sparring, Rifki sempat terkena tendangan tumit.
ADVERTISEMENT
"Saya sempat muntah darah dan dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah, bisa pulih dan bertahan sampai memperoleh emas," ungkap Rifki.
Kejar Olimpiade
Euforia kemenangan itu rupanya harus sejenak Rifki tinggalkan. Kini, Rifki harus fokus pada kejuaraan selanjutnya: Olimpiade 2020.
Rifki berjanji akan berlatih lebih banyak untuk bisa memenangi sejumlah event kejuaraan dunia karate, sebelum membuka jalannya di Olimpiade.
Foto Atlet Emas Karate Rifki (kiri), Kamis (30/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Atlet Emas Karate Rifki (kiri), Kamis (30/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Pasalnya, untuk bisa masuk Olimpiade, Rifki harus memenuhi sejumlah kualifikasi, yakni dengan mendongkrak rangking dunianya. Saat ini, Rifki tercatat menempati ranking ke-90 dunia.
"Tanggal 2 September (2018) saya harus kembali ke Jakarta. Persiapan untuk TC (training camp) sampai dengan masa kualifikasi Olimpiade. Ranking saya harus meningkat," imbuhnya.
Di Surabaya, Rifki disambut bak panglima. Rifki bersama Sersan Satu (Sertu) Atjong, atlet cabang atletik nomor halang rintang 3.000 meter, menaiki mobil jip terbuka untuk konvoi bersama dengan dikawal sejumlah alutsista TNI AD Kodam Brawijaya.
ADVERTISEMENT
Sebelum menutup cerita, Rifki memberikan motivasi kepada para atlet muda maupun prajurit TNI yang memiliki prestasi di banyak cabang olahraga lainnya. "Prajurit TNI dan atlet muda, semoga selalu berkarya dan berlatih keras di bidang yang ditekuni. Terus berjuang demi Merah-Putih," pungkasnya.