Rilis 200 Mubalig Terekomendasi, Upaya Pemerintah Cegah Paham Radikal

19 Mei 2018 15:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi PDIP Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi PDIP Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama mengeluarkan 200 nama penceramah atau mubalig yang direkomendasikan bisa dan layak ditampilkan di publik. Hal ini menuai pro dan kontra di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Arteria Dahlan ikut angkat bicara terkait hal ini. Arteria mengatakan, mubalig yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama merupakan penceramah yang bisa diterima oleh negara dan layak untuk ditampilkan di depan publik.
"Jadi, ulama yang masuk (list) ke Kementerian Agama, untuk ditampilkan di ruang publik. List itu mengakibatkan yang bersangkutan bisa diundang ke TV, bisa mengisi ke ruang-ruang publik," kata Arteria di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).
Menurutnya, pemerintah sedang berupaya melakukan pencegahan menyebarnya paham-paham radikal dengan merilis nama-nama mubalig itu. Dirilisnya nama-nama mubalig tersebut diharapkan akan mengurangi paham radikal itu.
"Pemerintah telah mengambil risiko sebagai salah satu upaya untuk mencegah paham-paham radikal merasuk ke masyarakat," kata Arteria.
ADVERTISEMENT
Ia pun menilai bagi ulama atau mubalig yang tidak masuk ke dalam 200 daftar tersebut bukan berarti penceramah tersebut memiliki pemikiran radikal juga.
"Bukan setuju, kita mencoba memcermati saat ini, setiap dan segala upaya kita coba, kita tidak dalam posisi membuat polemik baru, untuk mempermasalahkan," kata Arteria.
Dia pun meminta seluruh pihak untuk fokus pada isu radikalisme. Termasuk meminta Kesbangpol di daerah di seluruh Indonesia untuk menggunakan penceramah yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama.
"Kesbangpol harus menghadirkan tidak hanya 4 pilar yang biasa, memastikan yang diundang itu memang layak diundang sehingga lebih memahami lagi untuk ber-Indonesia," tuturnya.