Risma Beri Lapak Jualan untuk Ibu di Surabaya yang Berniat Jual Ginjal

8 Maret 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Risma beri bantuan ke ibu penjual ginjal (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Risma beri bantuan ke ibu penjual ginjal (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kabar tentang seorang ibu yang berniat menjual ginjal demi sang anak rupanya terdengar hingga ke telinga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma turut merespons dengan memberikan bantuan berupa uang dan beasiswa untuk ibu bernama Juwati itu dan anaknya.
ADVERTISEMENT
Anak Juwati yang kini duduk di kelas XI SMK menerima beasiswa pendidikan hingga tamat. Beasiswa itu meliputi SPP bulanan sekolah dan uang tambahan untuk les atau buku pelajaran.
Selain untuk Juwati dan anaknya, Pemkot Surabaya dan takmir Masjid Muhajirin Surabaya juga menyerahkan bantuan beasiswa gratis untuk sejumlah siswa SMA/SMK lainnya.
"Kami ingin para siswa Surabaya (termasuk putra Juwati) tidak sampai putus sekolah, bisa menyelesaikan pendidikannya minimal SMA, atau bahkan melanjutkan ke perguruan tinggi. Keberhasilan bukan hanya milik orang kaya atau orang pintar, siapa mau berusaha pasti berhasil," ujar Risma.
Selain keringanan pendidikan, Pemkot Surabaya juga menjanjikan kesempatan pekerjaan layak untuk Juwati. Risma mengatakan, pihaknya akan memberikan lapak baru untuk berjualan di dalam area KBS (Kebun Binatang Surabaya).
ADVERTISEMENT
Selama ini Juwati mengajar les privat di rumahnya. Dia juga berjualan kaos kaki pada saat dibukanya pasar kaget. "Per 1 April nanti di KBS (Kebun Binatang Surabaya) kita buka sentra UKM. Nanti Ibu Juwati kami beri tempat di situ. Jadi dia bisa berjualan kaos kaki atau kaos di tempat tetap," ucap Risma.
Selain itu, Risma juga meminta jajarannya di tim DP5A (Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) untuk tetap memberikan pendampingan konseling, mengingat kondisi psikologis yang bersangkutan yang belum stabil.
"Kami paling berharap dengan bekerja di tempat baru nantinya membuat ekonomi Juwati semakin membaik," tuturnya, saat ditemui di Kampus C Universitas Airlangga, Kamis (8/3) siang.
Khofifah Berharap Juwati Bisa Jadi Edukasi Keluarga
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa rupanya juga turut mendengar kasus upaya penjualan ginjal oleh seorang ibu lantaran takut tidak mampu memenuhi keinginan sang anak. Bagi Khofifah, kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua lainnya, khususnya di Jawa Timur.
Sering kali orang tua selalu memberikan apa pun yang diminta oleh sang anak. Padahal tidak semua permintaan anak harus dipenuhi. Menurutnya, kurangnya komunikasi yang baik dan terbuka dinilai menjadi salah satu faktor yang memicu perilaku gelap mata sang ibu.
"Ini edukasi berharga untuk orang tua atau keluarga lainnya. Sebenarnya sesuatu yang bisa dikomunikasikan bersama antara ibu dan anak bisa diutamakan sehingga saling mengetahui hak dan kewajiban masing-masing," ujar Khofifah di Aula Garuda Mukti Unair, Kamis (8/3).
ADVERTISEMENT