Risma Ingin Dinginkan Suhu Kota Surabaya Jadi 18 Derajat Celsius

16 Agustus 2019 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Tri Risamharini di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Tri Risamharini di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkeinginan menurunkan suhu udara Kota Surabaya menjadi 18 derajat celsius. Risma mengatakan, suhu itu pernah dirasakan di Surabaya saat masa penjajahan kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
“Dulu Surabaya hutan. Saat saya membaca buku di Belanda, saya baca suhu udara Surabaya 18 derajat. Saya bercita-cita suhu udara jadi 18 derajat. Kemarin suhunya sampai 17 derajat itu udah sewenenge pol (senang banget). (Pernah) padahal cuma sehari tok 17 derajat. 18 derajat lumayan beberapa hari kemarin,” ujar Risma di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8).
Risma menuturkan, turunnya suhu udara memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan. Turunnya suhu udara membuat kualitas udara yang baik bagi penduduk Kota Surabaya. Bahkan Risma berkelakar jika suhu udara turun ia warga Surabaya semakin rajin.
Wali Kota Surabaya Tri Risamharini di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
“Soalnya itu pengaruhnya besar. Lihatkan sudah enggak ada yang marah-marah lagi, artinya udaranya bagus. Pokok e dadi enggak males tangi isuk solae adem Suroboyo (pokoknya jadi enggak males bangun pagi karena dingin di Surabaya),” kelakar Risma.
ADVERTISEMENT
Risma menyebut salah satu cara menurunkan suhu udara adalah dengan penanaman pohon mangrove.
“Ya, jadi kurang terus, pohonnya kurang terus, mobilnya bertambah terus, nanemnya tambah terus, jadi lomba-lomba sama yang punya mobil. Ya kan kita enggak boleh cegah. Enggak apa-apa dia bawa mobil, aku nanem pohon,”
Wali Kota Surabaya Tri Risamharini di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
“Dia sebagai penyerap karbon pemberi oksigen. Tapi mangrove fungsinya banyak sekali,” imbuhnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya memastikan aman kualitas udara di Surabaya. Berdasarkan indeks standar pencemar udara (ISPU), nilai ISPU Kota Surabaya berada di antara rentang kondisi baik dan sedang.
“Jadi kalau di Surabaya itu, sehat. Surabaya itu antara baik (0-50) dan sedang (50-100),” terang Kepala Seksi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup DLH Surabaya Ulfiani Ekasari, saat dihubungi, Senin (29/7).
ADVERTISEMENT