news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Risma Marahi Anak yang Tertangkap Ngelem

19 November 2018 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak yang tertangkap sedang ngelem dan dimarahi Walikota Surabaya, Risma Marahi  (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak yang tertangkap sedang ngelem dan dimarahi Walikota Surabaya, Risma Marahi (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Petugas Tim Odong-Odong Satpol PP Surabaya kembali menangkap lima anak yang sedang asyik mabuk lem di Jalan Banyu Urip Kidul V, Surabaya, Senin (19/11). Para pelaku ini digelandang ke Mako Satpol PP untuk pendataan.
ADVERTISEMENT
Identitas lima anak pemabuk lem di antaranya A (16), JM (16), Jr (15), FA (14) dan RS (14). Mereka kedapatan tengah asyik menghirup lem sebagai candu di dekat warung pinggir jalan.
Kejadian itu bermula Satuan Sat Pol PP Kota Surabaya melakukan penertiban di Jalan Banyu Urip Kidul V. Di tengah pernertiban ditemukan ima anak sedang asyik menghirup satu kaleng lem kayu.
Dalam kondisi setengah sadar, kemudian petugas langsung membawa mereka ke Mako Sat Pol PP Kota Surabaya, Jalan Jaksa Agung Suprapto, guna dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga mengamankan serta barang bukti kaleng lem dan plastik.
"Dari keterangan mereka ada yang mengaku jika menggunakan akan bisa berhalusinasi dan bisa fly," ujar komandan regu Odong-odong 1 Marjito menirukan jawaban 5 anak-anak yang mabuk lem itu.
Anak-anak yang tertangkap sedang ngelem dan dimarahi Walikota Surabaya, Risma Marahi  (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak yang tertangkap sedang ngelem dan dimarahi Walikota Surabaya, Risma Marahi (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
Marjito menambahkan, lima anak itu laki-laki semuanya. Usia mereka masih sekitar 15 hingga 16 tahun. Lem itu dibelinya dari hasil ngamen.
ADVERTISEMENT
"Setelah ngamen, uangnya dibelikan satu kalemg lem dan dibagi bersama lima temannya. Lem itu dituangkan ke dalam wadah untuk dihirup," Imbuhnya.
Setelah dilakukan pendataan, petugas langsung memanggil para orang tua mereka. "Kami panggil orang tua masing-masing untuk kami berikan imbauan," ujarnya.
Selain itu, lima anak pemabuk lem ini akan diperiksa oleh Dinas kesehatan untuk memastikan kondisinya.
Risma Ngamuk
Peristiwa tersebut rupanya juga diketahui oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di ruang kerjanya. Setelah menyelesaikan sejumlah tugas, Risma kemudian menyempatkan diri untuk menemui para anak-anak pecandu ngelem ini di Mako Satpol PP Surabaya yang berada di barat Balaikota Surabaya.
Melihat satu per satu wajah lima pelaku yang masih nge-fly karena lem ini membuat Risma geram. Di kesempatan sama Risma juga bertemu orang tua para pengelem.
ADVERTISEMENT
Dengan nada tinggi Risma memarahi anak-anak para pengelem ini. Anak-anak pecandu ini hanya bisa diam dan menunduk mendengar omelan.
"Kalian apa nggak lihat orang tua kalian susah mendidik kalian?! Malah berbuat tidak bermanfaat," bentak Risma di hadapan anak-anak laki-laki yang tidak bersekolah ini.
Risma pun meminta salah satu pelaku untuk mencium kaki neneknya. Sang nenek berhijab sudah berada duduk di hadapannya yang memenuhi panggilan Satpol PP untuk menjemput pelaku.
"Sekarang kamu coba cium kaki nenekmu. Cepat sana hampiri nenekmu ayo sini!" bentak Risma sembari menarik tangan pelaku ke hadapan Sang Nenek.
Melihat peristiwa tersebut, sang nenek tak kuasa menahan rasa malu hingga tiba-tiba terpingsan di atas kursi. Hal ini membuat petugas Satpol PP dan Dinas Kesehatan Surabaya terpaksa membopong sang nenek untuk dilakukan perawatan.
ADVERTISEMENT
"Sana susul nenek kamu, bantu sadarkan dia! Cium kakinya! Jangan ulangi lagi," teriak Risma.