Risma Minta Warga Tak Menyerah dan Tak Kalah Hadapi Terorisme

16 Mei 2018 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Risma patroli naik motor keliling Surabaya. (Foto: Instagram @trirismaharini)
zoom-in-whitePerbesar
Risma patroli naik motor keliling Surabaya. (Foto: Instagram @trirismaharini)
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta warga Kota Surabaya untuk tetap tenang dan tidak panik, usai aksi teror yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Risma juga berpesan agar mereka tidak menyerah dan merasa kalah.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak boleh menyerah dan kita tidak boleh kalah. Ingat kita punya Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Risma di Surabaya, dikutip dari Antara, Rabu (16/5).
Risma telah memastikan jajaran dari Pemkot Surabaya, Polres dan TNI sepakat untuk meningkatkan pengamanan yang lebih intens. Pengamanan yang dilakukan mulai dari sisi strategi hingga intensitas keamanan.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Risma juga mengeluarkan surat edaran kepada RT/RW mulai hari Rabu ini. Surat edaran tersebut untuk mengimbau orang-orang untuk waspada apabila menemukan orang hingga omongan yang mencurigakan. Selain itu, warga juga diminta mewaspadai aktivitas warga yang mencurigakan.
"Bukan berarti berprasangka buruk, tetapi mendeteksi dini itu yang sangat penting dan terjaga. Tolong kita sama-sama peka," lanjut dia.
Jokowi, Risma, Soekarwo, Lukman di TKP ledakan bom (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, Risma, Soekarwo, Lukman di TKP ledakan bom (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Para orang tua juga diharapkan bisa mendampingi anak-anaknya secara intens agar tidak menimbulkan efek trauma usai insiden yang berkaitan dengan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Meskipun sekolah dijaga oleh aparat, tetapi kekuatan tetap ada di orang tua," tutup Risma.
Aksi teror di Surabaya dimulai saat pengeboman tiga gereja pada Minggu (13/5) yang didalangi oleh Dita Oepriarto bersama keluarganya. Di hari yang sama terjadi ledakan bom di Rusunawa Wonocolo yang ditempati Anton Ferdiantono.
Selang satu hari kemudian, Senin (14/5), keluarga Tri Murtiono melancarkan aksi bunuh diri di gerbang depan Polrestabes Surabaya.