news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Robert Mugabe, Pemimpin Tangan Besi Zimbabwe Selama 3 Dekade

6 September 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robert Mugabe. Foto: AFP/Jekesai NJIKIZANA
zoom-in-whitePerbesar
Robert Mugabe. Foto: AFP/Jekesai NJIKIZANA
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, meninggal dunia setelah dirawat sejak April 2019 di Singapura, Jumat (7/9). Selama hidup, Mugabe dipuji serta dicerca.
ADVERTISEMENT
Robert Mugabe lahir pada 21 Februari 1924 di sebelah selatan Rhodesia. Rhodesia merupakan nama resmi Zimbabwe sebelum merdeka dari Inggris.
Mugabe remaja mengenyam pendidikan di sekolah Katolik lokal, lalu melanjutkan ke Universitas Afrika Selatan di Fort Hare. Lulus kuliah, Mugabe tidak langsung terjun ke dunia politik. Ia memilih menjadi guru.
Bukan di Zimbabwe Mugabe pertama kali membagikan ilmunya kepada murid-muridnya. Kala pertama kali jadi guru, Mugabe mengajar di Zambia dan Ghana.
Di dua negara inilah Mugabe mulai mempelajari mengenai gerakan melepaskan Afrika dari kolonialisme.
Pada awal 1960, Mugabe kembali ke Zimbabwe dan memulai gerakan kemerdekaan. Pergerakan tercium oleh pemerintah kolonial Inggris, Mugabe lalu ditangkap dan dijadikan tahanan politik pada 1964.
ADVERTISEMENT
Satu dekade berselang Mugabe dibebaskan. Setelah menghirup udara bebas, Mugabe kabur ke Mozambik. Di negara itu, oleh Uni Nasional Afrika Zimbabwe (ZANU-PF) Mugabe ditunjuk jadi pemimpin pergerakan melawan kolonialisme.
Memimpin Zimbabwe dengan Tangan Besi
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo
Seiring perjalanan, Uni Nasional Afrika Zimbabwe diubah Mugabe menjadi partai politik resmi. Di luar dugaan, Zanu-PF berhasil merebut kemenangan pada pemilu 1980. Mugabe otomatis terpilih jadi perdana menteri. Pada 18 April 1980, Mugabe diambil sumpah.
Baru beberapa tahun memerintah, Zimbabwe dilanda pemberontakan. Gerilyawan Joshua Nkomo memimpin pemberontakan terhadap Mugabe.
Mugabe dan tentaranya sempat kewalahan menghadapi pemberontakan tersebut. Pada 1982, Mugabe meminta bantuan Korea Utara untuk mengirimkan tentara.
Robert Mugabe Foto: Reuters/Philimon Bulawayo
Lewat bantuan Korut, loyalis Nkomo berhasil dihabisi. Namun, perang melawan pemberontak meninggalkan masalah. Lebih dari 20 ribu warga sipil diduga tewas.
ADVERTISEMENT
Pada 1987, usai sepakat menandatangani pakta perdamaian dengan Nkomo, Mugabe mengubah konstitusi. Ia pun dilantik jadi presiden dengan kekuasaan mutlak.
Krisis Ekonomi Berujung Kudeta
Robert Mugabe. Foto: AFP/Jekesai NJIKIZANA
Jadi Presiden Zimbabwe, Mugabe harus menghadapi masalah besar di akhir 1990-an. Krisis ekonomi yang menghantam dunia juga menjangkiti Zimbabwe.
Inflasi negara itu kelewat tinggi dan nilai mata uang merosot tajam. Demo dan kericuhan terjadi di hampir seluruh negara.
Mugabe mengendalikan kerusuhan dengan tangan besi. Musuh-musuh politiknya ditangkap. Aksi represif dilakukan demi menjaga kekuasaannya.
Pada 2001, kondisi Zimbabwe semakin merosot. Mugabe dan kroni-kroninya diduga merampas tanah rakyat. Tindakan itu membuat dunia internasional bertindak. Amerika Serikat sebagai perwakilan kekuatan Barat membekukan seluruh aset Mugabe.
Warga Zimbabwe Rayakan Mundurnya Mugabe Foto: Reuters
Tindakan AS membuat Mugabe geram. Hubungan Zimbabwe dan Barat jatuh ke titik nadir.
ADVERTISEMENT
Perjuangan menjatuhkan Mugabe semakin meningkat pada 2017. Hal itu dipicu oleh tindakan sepihak Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa.
Aksi unilateral tersebut jadi blunder terbesar Mugabe. Rakyat turun ke jalan memprotes keputusan Mugabe, tak lama kemudian militer Zimbabwe memaksa Mugabe mundur.
Desakan demi desakan akhirnya membuat Mugabe sadar bahwa kekuasaannya di Zimbabwe tak abadi. November 2017 Mugabe sepakat mengundurkan diri setelah tiga dekade lebih memimpin Zimbabwe.