Rocky Gerung: Syarat Capres Punya Perpustakaan Buku, Bukan Komik

12 April 2019 17:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocky Gerung saat diwawancara di kantor kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rocky Gerung saat diwawancara di kantor kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
No Rocky no party. Akademisi yang jadi bintang oposisi Rocky Gerung, membuat panggung pidato kebangsaan calon presiden Prabowo Subianto penuh sorak sorai. Rocky mendapat kesempatan bicara di antara pakar yang hadir, dan dengan gayanya mengkritisi kontestasi Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Salah satunya saat Rocky mengomentari gagasan-gagasan Prabowo tentang Indonesia di masa depan. Bagi akademisi asal Universitas Indonesia (UI) itu, membaca ide Prabowo seperti membaca dua buku.
"Seluruh yang dia uraikan tadi itu seperti saya baca dua buku. Pertama Jared Diamond 'Collapse'. Rakyat memilih untuk gagal atau bertahan. Dan buku 'Why Nations Fail', bagaimana bangsa berantakan," ucap Rocky di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jumat (12/4).
Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo (kedua dari kiri), hadiri Pidato Kebangsaan Prabowo (dok. Yuana Fatwalloh) Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Dua buku itu Rocky baca di perpustakaan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan ternyata dua buku itu juga ada di perpustakaan milik Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Hadir di acara itu para pakar di antaranya Dahlan Iskan, Gatot Nurmantyo, Bambang Widjojanto, Ichsanuddin Noorsy, Sjafrie Sjamsoeddin, Said Diddu, hingga Fadli Zon.
Rocky mengaku senang ada di forum ini karena ada suasana kemenangan, sementara di kubu sebelah suasana menonton kekalahan.
"Jadi teman-teman semua di sini, ini suasana kayak sudah menang apa, gembira terus. Dan memang quick count sudah dihitung, di Selangor," kelakar Rocky menyinggung surat suara tercoblos 01 di Selangor, Malaysia.
Rocky berharap kontestasi Pilpres tak membelah bangsa dengan sentimen agama. Sumpah pemuda mengajarkan Indonesia direkatkan dengan satu bangsa, bahasa, dan satu tanah air.
"Jadi kita kumpul di sini bukan sekadar ingin merayakan kemenangan, tapi memastikan saudara menang dan masih ada energi untuk merekatkan semen sosial yang retak karena provokasi agama, dan saya kira itu yang saya kira dimaksud Pak SBY yang digoreng cebong," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
-----
kumparan akan menayangkan live streaming debat terakhir Pilpres 2019 pada Sabtu (13/4). Live streaming debat dengan tema ‘Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri’ dapat disaksikan di semua platform kumparan atau melalui channel Youtube kumparan.