Rocky Sindir Bawaslu Sebagai Bawasri, Badan Pengawas Jari

22 Maret 2019 0:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocky Gerung memberikan sambutan di acara Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis, (21/3). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rocky Gerung memberikan sambutan di acara Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis, (21/3). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Akademisi Rocky Gerung melancarkan sindirannya kepada Bawaslu RI. Ia menyebut, Bawaslu seharusnya diubah namanya menjadi Bawasri atau Badan Pengawas Jari karena dinilai lebih sering mempermasalahkan pose dua jari yang dilakukan sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
"Yang terjadi, Bawaslu sibuk mengawasi jari, sehingga jadinya Bawasri, Badan Pengawas Jari," kata Rocky di acara Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (21/3).
Padahal, kata Rocky, masih ada spanduk-spanduk yang berisi isu sentimentil yang masih beredar dan tidak ditindak. Salah satunya, menurutnya, adalah spanduk bertuliskan 'kami rakyat Jokowi' yang banyak terpasang di sepanjang kawasan Jawa Timur.
Rocky Gerung memberikan sambutan di acara Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis, (21/3). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Bawaslu seharusnya menegur spanduk tidak masuk akal itu, bukan mengawasi jari orang. Karena tugas Bawaslu, tugasnya memeriksa, mana kampanye yang argumen dan hanya sekadar sentimen," imbuhnya.
Rocky menilai, spanduk berisi konten sentimentil seperti di Jawa Timur itu sangat berbahaya karena berpotensi memecah belah masyarakat. Sehingga, ia berharap, spanduk-spanduk semacam itu bisa segera ditindak.
ADVERTISEMENT
"Dan Bawaslu tidak menegur pemasang spanduk itu. Sebenarnya itu spanduk yang berbahaya, enggak masuk akal, karena rakyat itu lebih panjang usianya dari usia (jabatan) presiden Jokowi," tutur Rocky,
"Rakyat itu abadi, rakyat itu tidak mungkin berubah. Presiden diganti setiap lima tahun, rakyat enggak diganti. Jadi kalau sebut 'kami rakyat Jokowi' berarti 17 April nanti mereka tidak lagi jadi rakyat," pungkasnya.