Romy: Hoaks Ratna Sarumpaet Strategi Playing Victim

5 Oktober 2018 22:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Romy di Jogja. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Romy di Jogja. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy menilai kebohongan Ratna Sarumpaet merupakan strategi politik di Pilpres 2019. Menurut dia, kubu Prabowo-Sandi memainkan politik playing victim di masa kampanye ini.
ADVERTISEMENT
"Ya saya melihat bahwa yang dilakukan Ratna Sarumpaet ini adalah strategi playing victim. Pertama, dia mencoba-coba melakukan kebohongan sedemikian rupa sehingga membuat seolah-olah membiarkan kekerasan itu terjadi. Disertai dengan hiperbolisme statement yang dilakukan para tokoh oposisi," jelasnya di Asrama Haji DIY, Jalan Ring Road Utara, Sleman, Jumat (5/10) malam.
Romy menambahkan bahwa hiperbolisme yang dilakukan tokoh oposisi juga dilakukan dengan bahasa-bahasa yang menunjukkan kebencian membabi buta. Kebencian ini, menurut dia, sudah menutupi kearifan dalam berpolitik.
"Padahal sebagai calon pemimpin, mestinya para tokoh-tokoh oposisi bahkan termasuk tokoh-tokoh yang sudah sangat berumur, dan mereka merupakan pimpinan lembaga negara, ternyata mata hatinya sudah tertutup oleh kebencian. Sehingga yang diviralkan adalah sebuah kebohongan yang belakangan direkayasa," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya pun turut mengapresiasi kesigapan polisi yang menggagalkan upaya playing victim Ratna Sarumpaet. Namun, Romy tetap mendorong polisi agar mendorong kasus tersebut dibongkar sehingga dalang di balik kasus ini bisa diketahui publik.