Romy soal Debat Berbahasa Inggris: Usulan yang Anti-Nasionalisme

15 September 2018 15:24 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usulan dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar ada satu sesi debat kandidat capres-cawapres dengan menggunakan bahasa Inggris terus mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak. Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyebut usulan ini sebagai usulan anti-nasionalisme.
ADVERTISEMENT
"Tentu ini usulan yang anti-nasionalisme. Karena kita ini bangsa Indonesia dan kontestasinya juga dilakukan di Indonesia," kata Romy --sapaan Romahurmuziy-- lewat keterangan resminya yang diunggah di Instagramnya, Sabtu (15/9).
Romy menyebut tidak perlu ada sesi debat dengan menggunakan bahasa Inggris. Sebab, menurutnya, usulan ini sangat jauh dari nilai-nilai nasionalisme.
Selain itu, Romy menilai debat merupakan sarana komunikasi bagi para paslon untuk mengkomunikasikan program kerja serta visi dan misi mereka. Jika debat dilakukan dengan bahasa Inggris, tidak banyak masyarakat yang bisa mengerti, apalagi tidak semua masyarakat memahami bahasa Inggris.
"Esensi berbahasa itu kan komunikasi. Mayoritas rakyat kita tidak mengerti bahasa Inggris. Jadi jika perdebatan itu dilakukan dalam bahasa Inggris, perdebatan itu untuk siapa? Padahal perdebatan itu harusnya dilakukan untuk membuat mayoritas masyarakat Indonesia mengerti," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dan yang ketiga, tentu yang menjadi esensi perdebatan itu adalah konten atau substansi materinya," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai debat dengan menggunakan bahsa Inggris tentu memberikan pengaruh positif bagi masing-masing kandidat capres-cawapres. Sebab, menurutnya, pemimpin negara akan bergaul dengan pimpinan negara lainnya di dunia internasional.
"Presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada miss komunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa luar dari bahasa Indonesia itu,” ujar Yandri di posko pemenangan PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).