RS Polri: Ada 666 Sampel DNA Korban Lion Air yang Perlu Diidentifikasi

11 November 2018 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantung jenazah korban Lion Air JT-610 mulai berdatangan ke RS Polri.  (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantung jenazah korban Lion Air JT-610 mulai berdatangan ke RS Polri. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi korban Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat, sudah dihentikan. Meski begitu, proses identifikasi terhadap kantung jenazah yang diterima oleh RS Polri dari tim SAR gabungan masih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Tercatat, RS Polri sudah menerima 195 kantung jenazah. Dari 195 kantung jenazah tersebut, sudah ada 666 sampel DNA yang diperoleh. Nantinya sampel DNA tersebut akan diidentifikasi, dan kemudian dicocokkan dengan data ante mortem korban agar bisa diketahui identitas korban.
"Update data ops DVI Lion Air JT-610 per tanggal 11 November 2018. Post mortem diterima 195 kantung jenazah, data DNA sebanyak 666 sampel," kata Kepala DVI RS Polri Kombes Pol Lisda Cancer dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Minggu (11/11).
Hingga hari ke-14 pascajatuhnya Lion Air JT-610, RS Polri telah berhasil mengidentifikasi 79 korban dari total 189 jumlah penumpang. 59 di antaranya laki-laki, sedangkan 20 lainnya adalah perempuan.
Sementara itu, Basarnas sendiri terlah menyatakan pencarian terhadap korban telah selesai. Hal ini diputuskan karena melihat temuan kantung jenazah yang semakin sedikit.
ADVERTISEMENT
"Kami dari Tim SAR Basarnas pusat mengambil keputusan bahwa operasi SAR ini, secara terpusat disudahi atau ditutup hari ini," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11).
Sejumlah kantung jenazah diletakan di area JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kantung jenazah diletakan di area JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
"Berdasarkan pantauan di lapangan, rapat staf dan masukan-masukan dari berbagai pihak, kemarin kita hanya menemukan satu kantong jenazah. Itu pun hanya pagi hari, setelah itu sore, malam, nihil. Hari ini kita cek ke lapangan, sampai saat ini juga nihil," imbuh Syaugi.