Rumah Orang Tua Tukang Parkir Pengeroyok TNI Berantakan Diserang Massa

12 Desember 2018 21:27 WIB
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selasa (11/12) malam, sekitar 22.00 WIB, rumah Oloan Hutapea terasa mencekam. Sekitar 40 orang mendatangi rumah di Jalan Haji Bain, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Mereka datang dan merusak apa saja yang terlihat. TV, sepeda motor, hingga lemari milik Oloan hancur. Warung milik Oloan yang ada di muka rumahnya juga dibuat porak-poranda.
ADVERTISEMENT
Oloan adalah ayah dari salah satu tukang parkir yang mengeroyok anggota TNI di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur. Pengeroyokan ini diduga sebagai peristiwa yang melatarbelakangi pembakaran Polsek Ciracas.
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
Saat sekumpulan orang datang dan merusak rumahnya, Oloan hanya bisa pasrah. Jelang kedatangan beberapa laki-laki ke rumahnya, dia sempat diminta berdiam diri di rumah tetangga. Alhasil, rumah yang kosong saat itu jadi bulan-bulanan massa.
"Kemarin datanglah sampai 3 kali (massa), malamnya lah ini dirusakin jam 10. Jadi saya suruh menantu saya kasih kunci biar dibuka (rumah)," ujar Oloan saat ditemui di lokasi, Rabu (12/12) malam.
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
Namun, pemberian kunci tersebut ditolak oleh massa. Mereka langsung merangsek masuk dengan membuka sekat kayu warung dan mendobrak pintu rumah.
ADVERTISEMENT
Oloan dan keluaga sempat diancam orang yang membawa batu dan tongkat besi. "Mereka teriak-teriak 'masuk, masuk, masuk," ucap Oloan.
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
Saat ditemui oleh kumparan, bekas kerusuhan di rumahnya masih terlihat jelas. Oloan belum membenahi semuanya karena khawatir akan ada lagi tindakan serupa di kediamannya.
"Mereka mencari anak saya, tapi kan ini bukan rumah anak saya, anak saya sudah berkeluarga tidak tinggal di sini," ujar Oloan.
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
Selain kediaman Oloan, amuk massa sempat melukai tiga orang warga RW 06. Hingga dua di antaranya harus mendapatkan perawatan medis yang serius. Satu mengalami sobek di kepala sehingga harus mendapat 10 jahitan, sedangkan satu warga lainnya mengalami sejumlah pendarahan di area wajah. Pengrusakan dan penyerangan ini terjadi beberapa jam sebelum adanya insiden pembakaran Polsek Ciracas.
ADVERTISEMENT
Pengeroyokan seorang anggota TNI terjadi pada Senin (10/12). Satu pengeroyok sudah ditangkap, sedangkan tiga lainnya sedang dicari polisi.
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah orang tua salah satu tukang parkir yang pukuli TNI dirusak sekelompok massa. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)