Rumah Sakit Christchurch Rawat 48 Korban Penembakan Masjid

15 Maret 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota keluarga berbincang di luar masjid setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Anggota keluarga berbincang di luar masjid setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Sebanyak 48 korban luka-luka penembakan di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, dilarikan ke rumah sakit setempat.
ADVERTISEMENT
David Meates, Ketua Dewan Kesehatan Distrik Canterbury, menyebut jumlah tersebut sudah termasuk anak-anak.
“Dua belas ruang operasi digunakan karena banyak korban yang membutuhkan banyak operasi,” ucap Meates seperti dikutip the Guardian, Jumat (15/3).
Ia menambahkan, baik kapasitas ruangan ataupun tenaga medis cukup di Rumah Sakit Christchurch untuk menampung korban penembakan. Bahkan, ia mengimbau korban yang membutuhkan penanganan darurat bisa langsung mendatangi rumah sakit.
Dua di antara korban terluka adalah warga negara Indonesia. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, kedua WNI itu adalah ayah dan anak. Sang ayah dirawat di ICU, sementara anaknya menjalani perawatan di ruangan biasa.
Sementara itu, 200 anggota keluarga korban memadati rumah sakit untuk menunggu kabar. “Untuk mengurangi kepadatan pengunjung, pihak rumah sakit mengimbau agar tidak menjenguk pasien,” tambah Meates.
ADVERTISEMENT
Selain itu, wanita hamil yang akan melahirkan di rumah sakit tersebut diminta untuk pindah ke tempat perawatan lain.
Penembakan di Christchurch terjadi di dua masjid setelah salat Jumat pada Jumat (15/3). Hingga kini jumlah korban tewas mencapai 40 orang.
Saat ini polisi Selandia Baru telah menahan empat orang pelaku. Seorang di antaranya adalah warga Australia bernama Brenton Tarrant.