Saat Anies Baswedan Menolak Jadi Cawapres Prabowo

31 Juli 2018 18:50 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kans Gubernur DKI Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2019 sangat besar, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Data dan analisis survei beberapa bulan terakhir memprediksi Anies bisa menjadi 'kuda hitam' di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Kans itu juga yang dibaca oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang sedang menyusun kekuatan melawan Joko Widodo di pertarungan kedua di 2019.
Dalam momen perbincangan empat mata di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/7) sore, Prabowo menawarkan langsung posisi cawapres itu kepada Anies.
Prabowo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Namun, Anies ternyata tidak bersedia meninggalkan jabatannya di DKI Jakarta untuk menjadi cawapres. Anies merasa Prabowo memberinya tugas untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Saat ini, bahkan belum genap setahun amanah itu dipegang.
"Pak Anies menyampaikan bahwa dia ingin menunaikan amanah yang diemban di Jakarta. Dan dia sampaikan bahwa Pak Prabowo harus betul-betul menyiapkan satu prosesi pembangunan koalisi ini," ucap Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno, saat berbincang dengan kumparan, di Jaksel, Minggu (29/7).
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta itu turut nimbrung di pertemuan Prabowo dan Anies, setelah dipanggil Prabowo. Menurutnya, Prabowo memahami alasan Anies Baswedan menolak tawaran menjadi cawapres di Pemilu 2019.
"Kalau capres Pak Prabowo, cawapresnya harus betul-betul bisa diterima semua kalangan, termasuk ulama dan partai politik," imbuhnya.
Sandi juga mengatakan, urusan cawapres memang harus betul-betul dimusyawarahkan karena masing-masing parpol yaitu Demokrat, PAN, dan PKS mendorong cawapres. Semula ada keinginan agar Anies juga ditimang bersama-sama sebagai cawapres Prabowo.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
"PKS tawarkan 9 nama, PAN tawarkan 4 nama, Demokrat baru nih dan yang kita baca di luar kan Demokrat ajukan Mas AHY untuk maju, dan tentunya semua harus kita hargai," papar Sandi.
"Pak Prabowo juga orangnya enggak bisa langsung tawarkan sesuatu yang dia harus bicarakan juga sama koalisi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak kesempatan, Anies Baswedan sering menyampaikan bahwa urusan capres atau cawapres adalah wilayah partai politik. Saat ini dia fokus saja dengan yang menjadi tugasnya yaitu Gubernur DKI Jakarta.
"Saya fokus di Jakarta. Biarkan proses politik itu di sana, dan sudah ada calon namanya Pak Jokowi, sudah ada calon namanya Pak Prabowo," ucap Anies, Rabu (18/7).