Saat Dua Mantan Menteri Taklukkan Puncak Mont Blanc

8 September 2017 16:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adhyaksa Dault & Anton Apriantono di Mont Blanc (Foto: Dok. Adhyaksa Dault)
zoom-in-whitePerbesar
Adhyaksa Dault & Anton Apriantono di Mont Blanc (Foto: Dok. Adhyaksa Dault)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua menteri era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Adhyaksa Dault dan Anton Apriyantono ikut terlibat dalam ekspedisi pendakian dua generasi ke puncak tertinggi di Eropa Barat yaitu Mont Blanc yang berada di perbatasan Swiss-Prancis pada 3-15 September.
ADVERTISEMENT
Pendakian dengan tajuk "BRI-Gerakan Pramuka-Vanaprastha Untuk Merah Putih" ini diikuti oleh pendaki yang usianya di atas 55 tahun dan pendaki yang berusia di bawah 30 tahun.
"Kegiatan ini bertujuan bagaimana dua generasi yang berbeda zaman ini bekerja sama saling bahu membahu menancapkan Bendera Merah Putih di puncak-puncak dunia untuk Indonesia," ungkap ketua ekspedisi Gembong Tawang seperti dilansir Antara, Jumat (8/9).
Menurut Gembong Tawang, pada pendakian ini ada 18 pendaki yang akan mendampingi dua mantan menteri ini. Selain dirinya sebagai ketua ekspedisi, ada 15 orang lain yang terlibat di antaranya adalah Hidayat Hasan (61 tahun), Ariesto Edwin (56) dan Tumpak Simanjuntak (57). Untuk pendaki yang usianya di bawah 30 tahun di antaranya adalah M Syanusi (29) dan M. Fairus (28).
Adhyaksa Dault & Anton Apriantono di Mont Blanc (Foto: Dok. Adhyaksa Dault)
zoom-in-whitePerbesar
Adhyaksa Dault & Anton Apriantono di Mont Blanc (Foto: Dok. Adhyaksa Dault)
Saat ditanya kenapa Mont Blanc menjadi tujuan pendakian, pria berusia 59 tahun ini mengatakan bahwa gunung tersebut memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Namun, banyak sekali wisatawan yang berminat untuk mendaki ke puncak tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau seven summit hanya pendaki saja yang tahu. Tapi untuk ke Mont Blanc banyak wisatawan. Itulah kenapa kami memutuskan ke sana karena ini mempelajari manajemen pendakian," kata Gembong.
Sebelum bertolak ke Mont Blanc, peserta pendakian termasuk mantan Menpora dan Menteri Pertanian itu telah menjalani serangkaian tes kesehatan dan telah dinyatakan siap untuk melakukan pendakian. Tes sendiri dilakukan di PP ITKON Kemenpora.
Dua mantan menteri yang terlibat terlihat sangat bersemangat mengingat keduanya sebelumnya sering melakukan pendakian baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Adhyaksa Dault yang mengaku sudah 60 kali naik gunung.
"Kami sudah siap. Begitu juga dengan Pak Anton yang sudah memasang lima ring (jantung). Berdasarkan hasil kesehatan, kita semua siap untuk mendaki," kata Adhyaksa Dault dengan penuh semangat.
Adhyaksa Dault & Anton Apriantono di Mont Blanc (Foto: Dok. Adhyaksa Dault)
zoom-in-whitePerbesar
Adhyaksa Dault & Anton Apriantono di Mont Blanc (Foto: Dok. Adhyaksa Dault)
Mantan Menpora itu menjelaskan, pendakian ke Mont Blanc selain untuk menancapkan Bendera Merah Putih juga untuk menghidupkan kebanggaan sebagai orang Indonesia serta untuk membantu proses promosi Indonesia di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Kami akan mempromosikan pariwisata Indonesia, serta identitas lain seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Dasa Darma Pramuka," kata pria yang juga Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka itu.
Setelah melakukan pendakian, pihaknya akan berusaha mengaplikasikan manajemen pendakian itu di Tanah Air karena Indonesia memiliki banyak gunung yang berpeluang untuk dikelola lebih modern seperti Puncak Cartenz, Gunung Semeru, Kerinci hingga Rinjani.