Saat Harga Mati Tak Ada Artinya Lagi

10 Agustus 2018 20:01 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat Harga Mati Tak Ada Artinya Lagi (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Saat Harga Mati Tak Ada Artinya Lagi (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politik itu cair. Kata-kata itu yang dijadikan dalih para politikus untuk membenarkan inkonsistensi. Dalam Pilpres 2019, tak sedikit yang menunjukkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Teka-teki cawapres yang akan mendampingi Jokowi maupun Prabowo menggambarkan hal tersebut. Ya, jauh sebelum nama Ma'ruf Amin maupun Sandiaga Uno mengemuka, sejumlah parpol telah menyodorkan nama kader mereka. Baik itu di kubu Jokowi maupun kubu Prabowo.
Sejumlah petinggi parpol bahkan menyebut bahwa kader mereka adalah harga mati. Mereka mengancam tak akan berkoalisi jika nama yang mereka usung tak dipilih sebagai cawapres.
Memang, politik adalah soal kompromi. Ada sederet kalkulasi yang matang di balik hangatnya koalisi. Di tiik itulah harga mati tak lagi memiliki arti.
Saat Harga Mati Tak Ada Artinya Lagi (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Saat Harga Mati Tak Ada Artinya Lagi (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)