Saat Jamal Khashoggi Menyerang Pangeran MbS

18 Oktober 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi dan Mohammed Bin Salman. (Foto: Instagram/@jkhashoggi , AFP/OSCAR DEL POZO)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi dan Mohammed Bin Salman. (Foto: Instagram/@jkhashoggi , AFP/OSCAR DEL POZO)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jamal Khashoggi tak pernah berhenti. Setahun terakhir dia terus menyeru perihal reformasi demokrasi Saudi. Salah satu suara keras Khashoggi ditujukan pada Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS). Bagi sang jurnalis, ada yang tidak beres dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pangeran.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhirnya, suara Khashoggi tak lagi berbunyi. Dia diduga tewas dimutilasi saat berada di Konsulat Saudi di Turki pada awal Oktober lalu.
Dikutip dari AFP, berbagai nama kemudian muncul diduga sebagai pelaku pembunuhan jurnalis pengkritik pemerintah Arab Saudi itu. Di antaranya, Salah Muhammad al-Tubaigy, ahli autopsi paling top di Saudi. Sementara, nama-nama lain yang juga mencuat adalah para pengawal Putra Mahkota Saudi, MbS. Hal ini membuat pangeran MbS ikut diduga terlibat dalam aksi keji tersebut.
Seorang pengunjuk rasa berpakaian seperti Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (tengah), dengan tangan yang diwarnai darah. (Foto: AFP/JIM WATSON)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjuk rasa berpakaian seperti Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (tengah), dengan tangan yang diwarnai darah. (Foto: AFP/JIM WATSON)
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi atau fakta hukum yang membuktikan keterlibatan MbS. Namun, bila ditelisik lebih jauh, hubungan Khashoggi dan MbS memang buruk. Berikut daftar serangan-serangan Khashoggi kepada MbS:
1. Membelenggu kebebasan
Melalui akun Twitternya, pada 29 November 2017, Khashoggi mengkritik soal belenggu kebebasan yang dilakukan Pangeran MbS. Tulisan itu muncul setelah Pangeran MbS mengumpulkan puluhan pengusaha dan bangsawan di sebuah hotel mewah serta menuntut mereka menyerahkan kekayaan mereka.
ADVERTISEMENT
"Jika seorang pangeran dapat membayar USD 1 miliar sebagai imbalan atas kebebasannya, berapa banyak yang harus dibayarkan oleh seorang narapidana? Berapa yang akan kita semua bayar untuk mendapatkan kebebasan kita?" tulis Khashoggi.
2. Anti-kritik
Di sebuah acara televisi asal Qatar Al Jazeera 23 Maret lalu, Khashoggi melancarkan kritikannya akan program reformasi Pangeran MbS. Baginya, apa yang dilakukan sang pangeran hanyalah upaya membentengi diri dari segala kritik yang mengalir.
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
"Saya masih melihat dia sebagai seorang reformis, tapi dia mengumpulkan semua kekuasaan dalam tangannya. Dan itu akan jauh lebih baik baginya untuk memberikan ruang untuk kritik, untuk intelektual Saudi, penulis Saudi, media Saudi untuk berdebat .... Seperti apa yang kita bicarakan hari ini, ada intelektual dan jurnalis Saudi yang dipenjara. Sekarang tidak ada yang berani berbicara dan mengkritik," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
3. Reformasi sepihak
Khashoggi tercatat juga pernah mengritik Pangeran MbS dalam sebuah tulisannya di The Guardian pada tanggal 6 Maret 2018. Kala itu dia menuliskannya bersama Robert Lacey.
"Dia muncul untuk mengubah negara dari ekstremisme agama kuno menjadi ekstremisme seperti jalannya sendiri."
Seperti ibarat, "Kau harus menerima reformasiku tanpa konsultasi apa pun."
4. Renggut kebebasan politik
Di The Washington Post tempatnya bekerja, pada 21 Mei 2018, Khashoggi kembali mengritik putra mahkota Saudi. Hal itu dia lakukan setelah rezim Riyadh menangkap aktivis dan mencap mereka sebagai pengkhianat:
"Kami diminta untuk meninggalkan harapan apa pun tentang kebebasan politik, dan untuk tetap diam tentang penangkapan dan larangan bepergian yang tidak hanya berdampak pada para kritikus tetapi juga keluarga mereka. Kami diharapkan untuk dengan penuh semangat menyambut reformasi sosial dan menimbun pujian pada putra mahkota."
ADVERTISEMENT
5. Tentang Perang Yaman
Lagi, Khashoggi mengritik Pangeran Saudi di kolom di The Washington Post. Lewat tulisan yang terbit 11 September 2018 Khashoggi mengritik perang Saudi di Yaman, yang diindikasikan berkaitan dengan Pangeran MbS.
"Arab Saudi harus menghadapi kerusakan dari perang tiga tahun terakhir di Yaman. Kelanjutan lebih panjang dari perang di Yaman akan mensahkan suara yang mengatakan, apa yang Arab Saudi lakukan di Yaman sama dengan apa yang Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rusia, dan Iran lakukan di Suriah." urai jurnalis 56 tahun itu.
6. Lebih terbelenggu daripada rakyat Palestina
Khashoggi pun sempat membuat perbandingan dirinya sebagai warga Arab Saudi dengan warga Palestina.
Wartawan Arab Saudi Hilang atau Dibunuh? (Foto: Putri Sarah A/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wartawan Arab Saudi Hilang atau Dibunuh? (Foto: Putri Sarah A/kumparan)
Belenggu Israel menurutnya tak setebal belenggu di negaranya. Hal itu dia ungkapkan di BBC pada 1 Oktober 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
"Warga Palestina di Ramallah pada dasarnya lebih bebas daripada saya di Jeddah ataupun Riyadh. Dia masih bisa pergi ke jalan dan berdemonstrasi, sementara saya tidak bisa.
-------------------------------------------- Sebelumnya, kumparan juga pernah mengulas soal kritik tajam Khashoggi kepada pangeran MbS yang disampaikannya pada tahun 2017. Baca dalam tautan ini.