news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Jokowi Berpantun di Penyerahan Gelar Adat Melayu Riau

15 Desember 2018 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi akan terima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Riau di Kota Pekanbaru. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi akan terima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Riau di Kota Pekanbaru. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi menerima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, yaitu Datuk Seri Setia Amanah Negara. Saat memberi sambutan, Jokowi membukanya dengan sebuah pantun.
ADVERTISEMENT
"Padat tembaga jangan dituang, kalau dituang melepuh jari. Adat Melayu Riau harus dipegang, agar mulia seluruh negeri," kata Jokowi di Balai LAM Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (15/12).
Jokowi berterima kasih terhadap gelar adat yang diberikan untuknya. Ia mengaku teringat saat dilantik menjadi presiden. Yakni mendapatkan amanah untuk berbakti kepada nusa dan bangsa, serta memenuhi cita-cita Indonesia yang tertuang di UUD 1945.
"Di dalamnya terkandung juga amanah untuk melestarikan budaya Indonesia, termasuk budaya adat Melayu Riau," ujarnya.
Pada awal bulan Desember, kata Jokowi, akan diadakan sebuah Kongres Kebudayaan Indonesia. Ia menegaskan kongres itu menjadi titik awal untuk menguatkan kebudayaan Indonesia.
Presiden Jokowi akan terima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Riau di Kota Pekanbaru. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi akan terima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Riau di Kota Pekanbaru. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Insyaallah kita akan ada terobosan untuk memajukan budaya asli Indonesia termasuk di dalamnya adalah budaya melayu Riau," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengajak masyarakat Melayu Riau untuk turut berperan aktif dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Terlebih, Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, agama, hingga adat dan tradisi.
"Kita membutuhkan kekuatan itu karena aset terbesar bangsa kita adalah persatuan dalam melakukan lompatan-lompatan kemajuan. Kita butuh persatuan untuk memajukan budaya dan peradaban bangsa kita yang besar ini," kata Jokowi.
Namun di lain sisi, Jokowi juga meminta agar masyarakat tak lupa dengan jati diri. Sebab ia menilai beragamnya kebudayaan juga menjadi aset besar untuk Indonesia.
"Jangan sampai mereka lupa jati diri asli Indonesia. Jangan sampai hilang rasa cinta mereka kepada tradisi dan kebudayaan bangsa," pungkasnya.