Saat Jokowi Larang Kiai Jadetabek yang Foto dengannya Pose 1 Jari

7 Februari 2019 15:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (kelima kiri) berjalan dengan Kiai dan Habib Jadetabek di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (kelima kiri) berjalan dengan Kiai dan Habib Jadetabek di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Ada peristiwa menarik saat Presiden Joko Widodo bertemu ratusan kiai dan habib dari wilayah Jadetabek di Istana Negara, Kamis (7/2). Usai menggelar silaturahmi, para kiai dan habib diarahkan untuk berfoto bersama di depan Istana Merdeka. Ketika menuju lokasi, para kiai itu tampak berjalan kaki membentuk barisan mengelilingi Jokowi. Mereka pun mengumandangkan selawat yang sesekali diiringi dengan seruan pemenangan Jokowi di pilpres. "Hidup Pak Jokowi, hidup, lanjutkan dua periode!" teriak beberapa di antara mereka.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sesekali mereka memposekan satu jari ketika hendak mendapat sorotan kamera dari para awak media. Bahkan, saat tiba di lokasi foto, para kiai juga menampilkan pose satu jari.
Foto bersama Kiai dan Habib Jadetabek dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Namun, ketika hendak foto, Jokowi melarang para kiai tersebut untuk berpose satu jari. Mendengar Jokowi yang melarang mereka untuk foto satu jari, rombongan kiai dan habib tersebut langsung mengubah pose mereka.
Mereka langsung menggantinya dengan pose lima jari yang diangkat ke atas. Sesi foto pun dilakukan. Saking antusiasnya berfoto dengan Jokowi, rombongan kiai dan habib meminta untuk difoto sekali lagi.
Usai berfoto, sesekali beberapa anggota rombongan tampak mencium tangan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Susana silaturahmi Kiai dan Habib Jadetabek dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Adapun nama-nama pemuka agama yang bertemu Jokowi tersebut antara lain, Napiudin, Mirtami, Saan, Muji Anshori, Bagus Lukito, Rosidi, Fadli Robi, dan Musa.
ADVERTISEMENT