news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Khofifah hingga Gubernur Riau Mencoba 'Ditahan' di Rutan KPK

20 Februari 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (tengah) mendampingi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy dan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil meninjau rumah tahanan KPK, Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (tengah) mendampingi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy dan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil meninjau rumah tahanan KPK, Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pimpinan KPK pada Kamis (20/2) siang ‎menerima kunjungan tiga gubernur dan dua wakil gubernur yang baru dilantik Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tiga Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Jawa Timur); Syamsuar-Edy Natar Nasution (Riau); dan Fachrori Umar (Jambi).
Usai mendengarkan pengarahan dari pimpinan KPK terkait upaya pencegahan korupsi di daerahnya masing-masing‎, kelima orang itu diajak Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, mengunjungi Rumah Tahanan (Rutan) yang berada tepat di belakang Gedung Merah Putih KPK.
Dalam kesempatan itu, para kepala daerah diajak melihat ruang jenguk hingga merasakan berada di dalam sel Rutan KPK.
Emil yang ikut merasakan berada di balik jeruji besi rutan berharap nasibnya tidak seperti para tahanan KPK.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang (kiri) mendampingi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy dan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil meninjau rumah tahanan KPK, Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Apa yang ditunjukkan menjadi sebuah motivasi untuk tidak berada di situ (sel) gitu loh. Di sisi lain juga makin menguatkan niat kita, saya enggak mau berakhir di sini. Saya mau khusnul khotimah," kata Emil.
ADVERTISEMENT
Emil menyadari telah banyak kepala daerah di Jatim yang menjadi tersangka KPK seperti Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, dan Bupati Malang Rendra Kresna.
Namun bukan berarti hal itu menunjukkan Jatim sebagai provinsi yang rawan korupsi. Sebab menurut Emil, perilaku korupsi kembali ke individu masing-masing.
"Kita lihat di peta (pencegahan korupsi) sebenarnya Jawa Timur sudah hijau. Artinya dari sisi langkah-langkah sudah on the right track, tetapi kan ada juga individu," ucapnya.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kiri) bersama Gubernur Riau, Syamsuar (tengah) dan Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah-Emil saat meninjau rumah tahanan KPK, Jakarta, Rabu (20/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Emil bercerita beberapa orang yang kini menjadi tersangka KPK merupakan pribadi yang ia kenal dan memiliki komunikasi yang baik. Hanya saja, Emil mengaku tak tahu apa dasar mereka bisa terjerat kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
Ia pun berkomitmen untuk tidak mengikuti jejak mereka yang telah merasakan rompi oranye KPK.
"Di dalam situ tuh ada orang yang saya kenal, yang secara pribadi sebenarnya mereka orangnya komunikasinya baik tetapi saya tidak tahu konteksnya kenapa akhirnya terlibat dalam pelanggaran hukum," kata Emil
"Jadi etika kita sebagai sesama manusia tidak usah menghakimi orang lain kita fokus pada diri sendiri banyak doa, banyak istighfar," lanjutnya.
Sementara itu, Saut berharap kunjungan itu menjadi alarm bagi kelimanya agar tidak melakukan korupsi.
"Maksudnya kami ajak mereka kemari supaya ada semangat agar sampai kapan pun tidak akan masuk ke dalam ruangan ini lagi," ucapnya.
KPK pun secara khusus memperhatikan beberapa daerah yang rawan korupsi seperti Riau. Ia meminta Syamsuar-Edy Natar Nasution tidak mengikuti jejak pendahulunya yang telah menjadi 'pasien' KPK.
Peresmian Rutan Baru KPK Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Diketahui KPK telah menjerat 3 gubernur Riau sebagai tersangka korupsi. Ketiganya yakni Annas Maamun, Rusli Zainal, dan Saleh Djasit.
ADVERTISEMENT
"Ke depan daerah-daerah istimewa seperti Riau tiga (gubernurnya) sudah jadi 'pasien' diharapkan tidak ada lagi ya," ucap Saut.
Adapun Syamsuar usai dilantik Jokowi pada Rabu (20/2) pagi menegaskan tidak akan mengikuti jejak ketiganya yang berakhir di balik jeruji besi.
"Insyaallah kami sudah bertekad dengan Pak Edy tidak akan terjadi lagi yang ke beberapa kali," tegas Syamsuar di Istana Negara.