news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Obor Asian Games 'Sapa' Api Biru di Kawah Ijen

22 Juli 2018 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obor Asian Games di kawah Ijen. (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
Obor Asian Games di kawah Ijen. (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
ADVERTISEMENT
Setelah api obor Asian Games diarak di Yogyakarta, kini api obor itu dibawa ke Banyuwangi. Sebelum diarak, api obor itu dibawa ke Gunung Ijen, Sabtu (21/7) malam.
ADVERTISEMENT
Mantan atlet tinju nasional, Pino Bahari, menjadi pembawa obor Asian Games untuk ”dipertemukan” dengan api biru (blue flame), fenomena alam yang menjadi ikon gunung dengan kawah seluas lebih dari 5.000 hektar tersebut.
Obor Asian Games tiba di kaki Gunung Ijen, kawasan Paltuding, Banyuwangi, pukul 23.30 WIB. Selanjutnya obor yang apinya diambil dari New Delhi, India, itu dibawa mendaki.
Pukul 02.00 WIB dini hari, Minggu (22/7), Pino Bahari memimpin rombongan menuju puncak Ijen berketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut. Setelah menempuh perjalanan 1,5 jam, obor tiba di puncak. Ribuan wisatawan yang hadir menjadi saksi momen tersebut.
"Suatu kebanggaan tersendiri dipercaya membawa obor Asian Games. Ini mengingatkan saya pada perjuangan saya meraih emas Asian Games 1990 di Tiongkok,” ujar Pino, dalam keterangannya, Minggu (22/7).
ADVERTISEMENT
Pino lalu berhenti di pinggir kawah sembari membawa obor berlatar belakang api biru. Momen itu, dimanfaatkan wisatawan dan fotografer yang menyertai perjalanannya saat menuju Puncak Ijen.
Bupati Banyuwangi, Azwar Anas (Foto:  Adim Mugni/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Banyuwangi, Azwar Anas (Foto: Adim Mugni/Kumparan)
Sebuah pemandangan eksotis pun tersaji: obor sebagai tanda semangat Asian Games yang diikuti 16.000 atlet dan ofisial dari 45 negara bertemu dengan api biru Kawah Ijen.
“Pemandangannya luar biasa keren. Obor Asian Games ada di kawah dengan latar belakang api biru yang fantastis,” ujar Pino, petinju legendaris Indonesia.
Selepas itu, pawai obor dibawa turun oleh para rombongan, untuk selanjutnya akan diarak di kota Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ia telah menyiapkan beragam atraksi seni untuk menyambut api lambang pesta olahraga terbesar se-Asia itu.
ADVERTISEMENT
“Kami menyiapkan beragam atraksi seni sebagai bentuk kebanggaan daerah dalam menyambut perhelatan olahraga akbar se-Asia ini. Kami juga menjadikan momen ini untuk promosi wisata,” ujar Anas.
Saat diarak, obor dibawa ke Stadion Diponegoro secara estafet oleh delapan pebalap sepeda Banyuwangi Road Cycle Community (BRCC). Beragam atraksi seni mulai tari gandrung, barong, dan Banyuwangi Ethno Carnival juga menjadi pengiringnya.
Lalu obor diarak keliling kota secara estafet oleh 10 pelari yang terdiri atas atlet dan warga berprestasi. Para atlet pembawa obor adalah mereka yang pernah berprestasi tingkat nasional hingga Asia.
“Juga ada Ahmad Zulkarnaen, fotografer penyandang disabilitas yang tidak kenal lelah menghasilkan karya-karya fotografi yang menginspirasi kita,” ujar Anas.
Titik terakhir pawai adalah Pendopo Sabha Swagata Blambangan, bangunan bersejarah yang berdiri sejak lebih dari dua abad silam. Di pendopo itu telah disediakan boks penyimpanan api. Obor disemayamkan di pendopo berkonsep arsitektur hijau itu selama satu malam.
ADVERTISEMENT