Saat Tangis Haru Pecah di Akpol
ADVERTISEMENT
Proses tahap pertama seleksi Calon Taruna Akpol telah selesai dilaksanakan. Ada yang lulus dan terus melaku ke tahap selanjutnya, ada juga yang gagal karena tak memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Mereka yang gagal tak kuasa menahan tangis. Air mata tumpah di Akpol dari para calon taruna yang dinilai belum memenuhi kriteria. Tapi para calon taruna tak dibiarkan sendiri, petugas dari Akpol serta panitia langsung merangkul mereka.
"Mereka yang tidak lulus diberikan konseling dan diberitahukan kekurangannya supaya bisa memperbaiki. Ini salah satu bentuk transparansi," tutur As SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto dalam keterangannya, Selasa (10/7).
Dalam seleksi yang berlangsung dari Rabu (4/7) hingga Selasa (10/7) ada 376 orang calon taruna dan taruni yang menjadi peserta.
"Peserta terdiri dari 335 putra dan 41 putri. Sedangkan kuota yang diterima pada tahun 2018 ini sebanyak 250 orang," ujar Arief.
Arief mengatakan dari 250 orang tersebut ada 220 taruna dan 30 taruni yang akan diterima untuk menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian. Dalam seleksi ini, ada 7 orang calon taruna dan taruni yang dinyatakan tidak lolos dalam pemeriksaan kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Ada 5 putra dan 2 putri yang tidak lolos tes kesehatan. Sehingga tinggal 369 orang peserta yang tersisa," katanya.
Seluruh peserta yang telah lolos ini, lanjut Arief selanjutnya akan menghadapi tes Psikologi sebagai tahapan seleksi selanjutnya.
"Polri melakukan seleksi penerimaan anggota baru dengan ketat dan bersih untuk memperoleh calon anggota yang berkualitas," ujar Arief.
Dalam foto-foto yang diterima kumparan, terlihat kesedihan yang tak terbendung dari para peserta yang gagal lolos dalam seleksi. Namun, panitia seleksi Akpol kemudian membeberkan apa alasan yang membuat ke 7 peserta tersebut gagal menempuh pendidikan di lembaga pendidikan bagi calon perwira muda Polri itu.